GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., dalam upayanya untuk menjadikan Aspal Buton sebagai bagian kekayaan bumi Indonesia mulai menampakkan hasil dengan penandatangan kerjasama di The Park Kendari, Jumat 11 Agustus 2023.

Penandatanganan Kerjasama Suplai Aspal Buton untuk Proyek Nasional turut disaksikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR-RI), Ir. Rachman Arief Dienaputra M.Eng.
Acara penandatanganan Suplai Aspal Buton untuk Proyek Nasional tersebut merupakan bagian rangkaian kegiatan harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Sultra Meambo yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengga Upaya tersebut membuahkan hasil dengan membuat Presiden Joko Widodo merasa wajib menjadikan Aspal Buton sebagai salah satu aspal alam dengan potensi terbesar dan satu-satunya di Indnesia pada event Sultra Meambo yang sukses mendongkrak penggunaan produk Aspal Buton ke dalam skala nasional.
Jalan panjang Aspal Buton agar bisa menggantikan posisi aspal cair impor kian terbuka lebar. Aspal yang telah diproyeksi Presiden Joko Widodo menggantikan penggunaan aspal impor dari mancanegara tahun 2022 itu, kini digunakan pada proyek jalan nasional yang digarap tahun 2023 menggunakan Aspal Buton.

Pemakaian Aspal Buton untuk mendukung proyek infrastruktur nasional diantaranya di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai berjalan pada Bulan Agustus 2023 ini.
Penggunaan Aspal Buton ini diambil sebagai langkah untuk menekan penggunaan aspal cair impor yang selama ini menjadi bahan baku proyek jalan skala nasional. Kesepakatan penggunaan produk Aspal Buton mencerminkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan program Gernas BBI.
Asisten II Pemerintah Provinsi Sultra, Dr. Yuni Nurmalawati, M.Si., mengatakan, sebagai bagian dari keberlanjutan komitmen tersebut, pemerintah telah menyetujui penggunaan sekitar 112.000 ton Aspal Buton untuk proyek konstruksi jalan di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong investasi dan kerjasama dalam industri Aspal Buton di tingkat lokal.

“Penggunaan Aspal Buton adalah hadiah bagi Peringatan 100 Tahun Pengelolaan Aspal Buton yang telah berlangsung sejak tahun 1924,” ujar Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati.
Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati menekankan pentingnya menghidupkan kembali industri Aspal Buton dan menghasilkan produk bernilai tambah, serta mengakhiri ketergantungan pada aspal impor.
“Presiden Joko Widodo pada bulan September lalu ke pulau Buton, beliau menggarisbawahi niat untuk menghentikan aspal impor pada tahun 2024. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Inpres Nomor 22 Tahun 2022 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri,” jelas Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati, pada acara puncak Harvesting BBI/BBWI yang turut dihadiri Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M.

Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati juga mengapresiasi komitmen Kementerian PUPR dalam menggunakan Aspal Buton untuk berbagai proyek jalan nasional di seluruh Indonesia.
Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati percaya kebijakan ini akan menghemat devisa negara, mendorong investasi, pertumbuhan ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertambangan.
“Kami harapkan penggunaan Aspal Buton akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi pembangunan serta ekonomi Indonesia, sebagai tindak lanjut dari Peringatan 100 Tahun Pengelolaan Aspal Buton yang dimulai sejak tahun 1924,” jelas Asisten II Pemerintah Prov. Sultra, Yuni Nurmalawati. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra