ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meneliti 327 spesimen terkait wabah virus corona (Covid-19) di 25 provinsi di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 23 dinyatakan masih suspect dan 6 sudah positif terinfeksi.
Juru Bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan, pemeriksaan spesimen menjadi early warning system ketika mereka menjadi sakit dan menjadi PDP atau pasien.
“Mengenai 23 orang yang statusnya telah naik menjadi suspect, pemeriksaan laboratorium akan dilakukan secara berkala. Mereka akan menjalani 8 kali pengecekan sebelum dinyatakan bebas Covid-19 dan dikembalikan ke masyarakat,” terang Achmad Yurianto di Media Center Covid-19 di Istana Negara, Minggu (8/3/2020).
Menurut Yurianto, banyak laporan dari negara lain bahwa satu atau dua kali pemeriksaan negatif, bukan jaminan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi sehat.
“Bisa jadi pada pemeriksaan keenam, ketujuh, kedelapan, kadang-kadang menjadi positif. Oleh karena itu kita tidak boleh menganggap ini negatif dan boleh langsung dipulangkan,” jelas Yuri.
Lazimnya kata Yuri, terduga masih harus melaporkan gejala klinis seperti demam, batuk, atau pilek.
“Oleh karena itu 23 suspect ini masih kita tahan di rumah sakit untuk kita lakukan observasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Dari 23 suspect tersebut, beberapa di antaranya merupakan hasil pengembangan dari kasus pertama penularan virus corona Covid-19 di Indonesia. Namun ada juga yang didapat dari hasil penjaringan yang dilakukan fasilitas kesehatan, yakni 2 orang dari Bali.
Hingga Minggu (8/3/2020), dari seluruh spesimen yang diperiksa, 6 orang telah dinyatakan positif.
“Hari ini dari hasil pemeriksaan laboratorium kita menambah lagi dua kasus positif corona. Pasiennya laki-laki usia 55 tahun dan 36 tahun,” jelas Yuri.
“Untuk kasus ke 5 pasien 55 tahun, ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari kasus kluster Jakarta. Yang tadi kita lakukan suspect bahwa yang bersangkutan confirm positif Covid-19. Sementara kasus ke 6 yang usia 36 tahun merupakan Imported case dari Jepang yang dia dapatkan waktu bekerja sebagai ABK di Diamond Princess,” terangnya.
Seluruh pasien saat ini sedang menjalani masa isolasi di rumah sakit. Isolasi tersebut bertujuan mengontrol agar penularan virus corona tidak meluas di Indonesia. Sementara pasien di rumah sakit tidak menjalani terapi pengobatan Covid-19.
Rumah sakit hanya berupaya meningkatkan daya tahan tubuh pasien karena hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan obat ataupun vaksin Covid-19. Sebanyak lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia diklaim telah sembuh dari Covid-19 karena berhasil meningkatkan daya tahan tubuh. (ATN)
Discussion about this post