FESTIVAL Tangkeno ke-X, di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, resmi dibuka Senin,10 Oktober 2022. Festival yang masuk daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementrian Pariwisata tahun 2022 itu, dibuka langsung oleh Pj. Bupati Bombana, Burhanuddin.
Acara festival dipusatkan di Plaza Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah atau Negeri di Atas Awan. Festival berjalan semarak, diawali dengan Pawai Kirab Budaya. Mengenakan pakaian adat, ratusan peserta festival berbaris mengintari anjungan plaza melewati panggung kehormatan. Lalu disusul pertunjukan Tarian Lumense yang merupakan tarian ritual adat Kabaena. Para penari tarian pengusir wabah itu, adalah penari yang pernah tampil di Istana Negara saat perayaan HUT RI ke-77.
Disusul pertunjukan tarian ritual pasca panen. Tarian ini menggambarkan rasa syukur dan terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezeki hasil pertanian. Festival Tangkeno ke-X dijadwalkan selama dua hari. Diikuti aneka lomba seni dan budaya serta pameran kearifan kerajinan lokal warga Kabaena.
Pj. Bupati Bombana, Burhanuddin, mengatakan hadirnya festival ini sebagai wujud komitmen daerah dalam mempromosikan destinasi budaya yang dimiliki Kabupaten Bombana. “Event festival ini untuk memperkenalkan nilai dan keunikan tradisi budaya otentik masyarakat Kabaena sebagai wisata unggulan di Indonesia. Hal ini ditandai masuknya event ini dalam Kharisma Even Nusantara Tahun 2022,” ujar Pj. Bupati Bombana, Burhanuddin, saat sambutan.
Pj. Bupati Bombana, Burhanuddin, mengatakan Festival Tangkeno ke-10 akan terus dilaksanakan tiap tahun dan berharap akan berdampak positif dari sisi ekonomi, sosial dan budaya.
“Tidak hanya mendatangkan wisatawan dan investor di bidang pariwisata, tapi dapat pula meningkatkan sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat Kabupaten Bombana,” ujar Pj. Bupati Bombana, Burhanuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bombana, Anisa Sri Prihatin, mengatakan Festival Tangkeno dimulai sejak tahun 2012 lalu. Tujuan festival untuk melestarikan, menjaga serta mengembangkan budaya sebagai perekat dan jati diri suatu daerah dalam rangka mempromosikan kearifan lokal Kabupaten Bombana. “Festival ini ikut menampilkan pameran masakan khas daerah atau ragam kuliner. Pameran kerajinan tangan atau kriya serta pembukaan pasar tradisional atau Tadoha Balua, Pondoua Kopi dan Kemah Wisata.”
Ikut digelar pula lomba kegiatan budaya antara lain, Lomba Modulele, Lomba Lulo Alu, Lomba Lulo Kreasi dan Lomba Waipode-Ana Dalo. Ikut dilaksanakan juga Open Tournament Sepak Bola Tangkeno Cup I.
Festival Tangkeno ke-10 tahun ini mengambil tema Melestarikan Keragaman Budaya Guna Mewujudkan Pariwisata Bangkit Ekonomi Pulih Menuju Bombana Surga Investasi. Sementara itu, mewakili Menteri Pariwisata, Sektetaris Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastur, Oneng Setya Hartini, mengaku senang atas bangkitkan dunia pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bombana.
“Salam Pesona Indonesia, saya mengapresiasi kepada Pemkab Bombana dengan seluruh masyarakat Kabaena mengadakan ivent sebesar ini. Potensi budaya dan potensi alamnya yang luar biasa yang tentu saja jadi satu potensi bagi berkembangnya pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bombana,” ujar Sektetaris Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastur, Oneng Setya Hartini.
Ikut hadir dalam pembukaan festival antara lain; Ketua Umum Keraton Nusantara, Brigjen Pol (Purn.) Andi Maparesa; Paduka Mokole Rumbia Alfian Pimpie; Raja Kabaena, Paduka Mokole Kasman; Ibu Ketua PKK Kabupaten Bombana, Fatmawati Kasim Marewa; serta unsur muspida Kabupaten Bombana. Malam harinya, festival dihibur oleh artis Liga Dangdut Indonesia, Aco dan Diwa, serta acara pelepasan puluhan balon lampion di Plaza Tangkeno. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra