GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., melakukan kunjungan dan pertemuan singkat dengan Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, SE. Pertemuan tersebut sekaligus membahas acara Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) Summit 2022 dan rencana kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, DK.
Pertemuan tersebut dihelat di kantor Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia dan berlangsung singkat. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Ali Mazi meminta dukungan terkait usulan GTRA Summit 2022 di Wakatobi, sekaligus melaporkan hasil pertemuan Bupati Wakatobi dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Gubernur Ali Mazi juga menceritakan hasil pertemuan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Dr. Sofyan Jalil, S.H., M.A., M.ALD., dan Wakil Menteri ATR/BPN Dr. Surya Tjandra, SH., LL.M.
Menurut Gubernur Ali Mazi, pihak Menteri ATR/BPN dan Pemerintah Daerah siap all out untuk menyukseskan kegiatan GTRA Summit 2022. Kegiatan ini dapat memicu siapa saja agar nantinya dapat mengajak Kementerian ATR/BPN untuk membangun masyarakat, khususnya masyarakat pesisir, terkhusus Masyarakat Suku Bajo.
“Lewat kegiatan ini, perhatian pemerintah akan dirasakan oleh siapa pun. Masyarakat yang tinggal di areal perairan dapat memperoleh kesejahteraan, sebagaimana yang juga dirasakan masyarakat lainnya di wilayah daratan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Kabupaten Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang sangat besar sebagai daya tarik wisata, baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Namun saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal kerena berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi. Status Wakatobi sebagai Taman Nasional Laut tentunya menuntut perlakuan khusus dalam hal konservasi kawasan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam Wakatobi. Terlebih lagi sebagai ekosistem pulau-pulau kecil, Wakatobi sangat rentan terhadap kerusakan ekosistem yang berakibat pada hilangnya spesies tertentu, sementara kehilangan spesies akan mengurangi kualitas ekosistem dan berdampak pada penurunan jumlah pengunjung.
Pengembangan pariwisata Wakatobi memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi pada konservasi sumber daya alam bawah laut maupun daratannya. Kerusakan pada sumber daya alam tentunya akan sangat berdampak pada kepariwisataan wilayah ini. Di sisi lain, kontribusi sektor pariwisata bagi pendapatan daerah adalah terbesar kedua setelah sektor perikanan dan kelautan, tetapi manfaatnya bagi ekonomi lokal dan masyarakat setempat masih perlu ditingkatkan. Hal ini sekaligus mendukung dan mengurangi tekananan pada konservasi keanekaragaman hayati di Kawasan Taman Nasional Wakatobi. Oleh karenanya, pengembangan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan visi daerah agar tidak hanya dapat berkontribusi pada konservasi kawasan tetapi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wakatobi.
Gubenur Ali Mazi menyampaikan adanya agenda kegiatan yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi dengan Kementrerian ATR/BPN yakni GTRA Summit 2022 di Wakatobi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan apa yang selama ini telah mereka siapkan terkait kegiatan tersebut, sekaligus mengajak Menteri Investasi Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan daerah melalui sektor investasi. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2022 dan Ari Ardiansyah © 2022