GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH., bersama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, MM., M.Si, hadir pada acara Talkshow Penguatan Kapabilitas Bisnis Usaha BUMDesa Bersama UMKM Menuju Pasar Ekspor dalam Rangka Mendukung Rangkaian Kegiatan Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Provinsi Sulawesi Tenggara, di Hotel Swiss-Bell Kendari, Kamis 10 Agustus 2023.

Hadir dalam kegiatan tersebut; Plh. Sekda Sultra, Dra Hj. Yuni Nurmalawati, M.Si; Ketua Presidium Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia, Lenny N. Rosalin, SE., M.Sc.; Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertingga dan Transmigrasi Ir. Haslina Sulistyorini, M. Si.; Deputi Bidang Penerapan Standard dan Penilaian Kesesuaian, Dra. Zakiyah, MM.; Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Ir. Reni Yunita; Deputi Bidang Akuntan Negara, Dr. Sally Salamah; Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Utama, Ir. Aisyah Gamawati, M.M.; Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari;
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab/Kota se-Sultra, Dr.Ir. I Gede Panca, M.Pd.; Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio; Perwakilan Dekranasda Kab/Kota se-Sultra; Perwakilan UMKM/IKM se-Kota Kendari; Perwakilan BUMDesa se-Kab. Konawe dan Kab. Konawe Selatan; Perwakilan BUMDesa/BUMDesa Bersama/UMKM di Provinsi Sulawesi Tenggara yang hadir secara zoom meeting dan para pejabat terkait.
Pengerak Swadaya Masyarakat Ahli Utama, Eka Wati, mengucapkan terima kasih atas kesediaannya hadir bersama, dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk semua, seluruh stakeholder dan tentunya pemanfaatan bagi perkembangan bisnis usaha BUMDesa Bersama dan UMKM menuju pasar ekspor.
Tahun 2023, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai Campaign Manager pada kegiatan Gernas BBI dan BBWI, sehingga Gernas BBI/BBWI berfokus pada peningkatan BUMDes bersama UMKM menuju ekosistem digital dalam peningkatan transaksi penjualan dan pendampingan.
Dalam memulai dan mengembangkan jiwa usaha, dalam pengembangan usaha dan pemasaran, pemerintah perlu memberikan perhatian melalui berbagai bentuk program dalam rangka memfasilitasi BUMDes, BUMDes Bersama dan UMKM, untuk dapat memasarkan produk-produk unggulan mereka ke skala yang lebih luas dan target pasar yang potensial. Sebagai bagian dari kegiatan Gernas BBI dan BBWI Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kemendes PDTT bersama Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia.
Penyelengaraan kegiatan Talkshow, Penguatan Kapasitas Bisnis Usaha BUMDes Bersama dan UMKM Menuju Pasar Ekspor, bertujuan membangkitkan motivasi berwira usaha dan membantu menemukan ide-ide usaha bagi para pelaku usaha BUMDes Bersama dan UMKM di desa.
Untuk menciptakan entrepreneur dan kelembagaan ekonomi yang mandiri dan memberikan ruang bagi pelaku usaha BUMDes Bersama dan UMKM di desa untuk dapat berdiskusi dan memberikan aspirasi berdasarkan permasalahan di desanya masing-masing.
Peserta yang hadir secara langsung 117 orang terdiri dari UMKM di Kota Kendari 35 orang, BUMDes Bersama dan UMKM Kabupaten Konawe 30 orang, BUMDes Bersama/UMKM Kabupaten Konawe Selatan 30 orang.
“Pengurus Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 5 orang dari Pengurus Dekranasda Kab/Kota Sulawesi Tenggara ada 17 orang. Selain itu, kami juga melalui zoom meeting yang kami sediakan dengan kapasitas 1.000 orang,” kata Pengerak Swadaya Masyarakat Ahli Utama, Eka Wati.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Paiman Raharjo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bangga dengan kegiatan ini. Oleh karna itu, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2023 ini, sebagai co-Campaign Manager pada Gernas BBI/BBWI di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam memproduksi beraneka ragam produk-produk unggulan yang memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan potensi sumber daya yang terdapat di masing-masing daerah. Produk-produk tersebut ternyata harus dikembangkan melalui berbagai jenis peringkatan kapasitas maupun kapabilitas usaha dengan tujuan untuk menciptakan produk yang berkualitas yang memiliki orientasi ekspor dalam pemasarannya.
“Dengan terselenggarannya kegiatan talkshow, penguatan kapasitas bisnis usaha badan usaha milik desa bersama UMKM menuju pasar ekspor, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini,” kata Wamendes PDTT, Paiman Raharjo.
Harapan seluruh BUMDes yang hadir, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang Pertama, kiranya kegiatan ini dapat membangkitkan motivasi berwirausaha dan menemukan ide-ide usaha bagi para pelaku usaha BUMDes dan juga UMKM di desa, khususnya Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kedua, WaKemendes PDTT tentunya, melalui kegiatan ini juga dapat menciptakan entrepreneur dan juga kelembagaan ekonomi yang mandiri, dan yang ketiga, tentunya kami juga kegiatan ini memberikan ruang bagi para pelaku usaha BUMDes dan juga UMKM di desa untuk dapat menyelesaikan permasalahan di desa masing-masing sehingga potensi-potensi desa dapat tergali dengan baik.
“Saya yakin dengan kemimpinan Gubernur Ali Mazi, masyarakat di Sulawesi Tenggara akan mampu berkreatif, menuangkan ide-ide dalam rangka untuk menggali potensi dan kearifan lokal di daerahnya masing-masing,” tutur Wamendes PDTT, Paiman Raharjo
Harapan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tansmigrasi, bahwa desa dengan adanya yaitu peralokasian dana yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Kemendes PDTT juga berharap bisa membantu desa mengembangkan ide inovatif kreatifitas dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan melalui penguatan ekonomi desa. Kegiatan ini terus dilakukan berkesinambungan dan berkelanjutan agar bisa memberikan sebuah penguatan bagi desa-desa dalam tata kelola untuk meningkatkan perekonomian desa melalui BUMDes dan juga UMKM-UMKM yang ada di desa.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI) yang telah berinisiatif dan mendukung terselenggarannya kegiatan ini. Kemendes PDTT berharap kerjasama yang telah dibangun dapat terus dilanjutkan dalam upaya pemberdayaan dan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh pihak, khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara selaku Campaign Manager kegiatan Gernas BBI dan BBWI. Juga kepada Pemerintah Kabupaten yang telah mendampingi dan membina BUMDes dan BUMDes Bersama, Pemerintah Kota yang telah mendampingi dan membina UMKM,” tutur Wamendes PDTT, Paiman Raharjo
Gubernur Ali Mazi mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dalam rangka mendukung pelaksanaan Gernas BBI/BBWI Tahun 2023, serta upaya pembinaan lembaga ekonomi di desa (BUMDes/BUMDes Bersama)/UMKM di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebagaimana diketahui, BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa berfungsi untuk mengoptimalkan potensi desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara, jumlah BUMDes yang telah terbentuk hingga saat ini sebanyak 1.796 BUMDes yang terdiri dari BUMDes yang aktif menjalankan kegiatan usahanya, sebanyak 1.407 dan jumlah BUMDes yang tidak aktif sebanyak 409, sehingga yang masih ada 113 desa yang belum membentuk BUMDes. Dalam BUMDes tersebut terbagi dalam 4 tingkat perkembangan yaitu BUMDes pada tingkat dasar sebanyak 985, BUMDes pada tingkat tumbuh sebanyak 661, BUMDes pada tingkat berkembang sebanyak 36, BUMDes pada tingkat maju sebanyak 1 BUMDes.
Secara umum, terdapat beberapa permasalahan dalam pengembangan BUMDes di Sulawesi Tenggara yaitu:
Pertama, SDM yang terampil/handal dalam pengelolaan usaha sehingga dapat menghambat pengembangan usaha BUMDes.
Kedua, kurangnya pemahaman tentang pengelolaan bisnis seperti manajemen, keuangan dan pemasaran, sehingga BUMDes tidak efektif dalam menjalankan usaha dan tidak mampu menghadapi persaingan di pasar, dan
Ketiga, kurangnya akses pasar sehingga BUMDes kesulitan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, karena terbatasnya jaringan dan sumber daya untuk mempromosikan usaha mereka.
Gubernur Ali Mazi membuka secara resmi kegiatan ini, sambil berkata, “Diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengurus dan kapabilitas bisnis usaha BUMDes/BUMDes Bersama/UMKM di Sulawesi Tenggara sehingga lebih maju, berdaya saing dan produk-produk yang dihasilkan dapat menembus pasar ekspor.” []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2023