GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH bersama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, MM., M.Si., melepas Ekspor Produk Unggulan Kabupaten Buton Utara ke Negara Malaysia dan China di Perindo Terminal Petikemas Pelabuhan Kendari New Port, Kamis 10 Agustus 2023.

Ikut hadir dalam pelepasan ekspor produk tersebut, Plh. Sekretaris Daerah, Dra Hj. Yuni Nurmalawati, M.Si.; Pejabat di Lingkup Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi; Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. Dra. Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, M.Par.; Ketua Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia; Deputi Bidang Standar dan Penilaian Kesesuaian pada Organisasi Nasional; Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita; Bidang Akuntan Negara Badan Penguasaan Keuangan dan Pembangunan; Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Indonesia; PT. Agretail; Direktur BUMDes Agar Makmur, Direktur Utama PT. Global Synergi Indokarisma.
Juga ikut hadir; Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; Forkopimda Sultra; Kabinda Sultra; Pengadilan Tinggi Provinsi Sultra; Danlanal Kendari; Danlanud Haluoleo; Wakil Bupati Buton Utara, Ahali, SH., MH.; Bank Indonesia Sultra; Kepala Dinas dari Koperasi dan UMKM Sultra; Perdagangan Sultra; PMD Sultra; Kelautan dan Perikanan Sultra; Kepala BKD Sultra; Sekdis Kominfo Sultra; Karo Organisasi; Karo Perekonomian; dan Perwakilan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; juga tampak Perwakilan PT Astra Internasional Tbk.; Perwakilan PT Agretail serta pejabat terkait.
Wakil Bupati Buton Utara, Ahali menyampaikan kondisi Kabupaten Buton Utara, terutama yang terkait dengan kesesuaian lahan. Dari luas Kabupaten Buton Utara tercatat 1.923,03 km² atau 192.300 ha sekitar 20 ribu hektar sampai dengan 30 ribu hektar dapat ditanami Jagung Kuning. Adanya potensi yang cukup besar, maka Kabupaten Buton Utara menetapkan peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2022 tentang Gerakan Semesta Tanam Jagung.
“Dengan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan benih sebanyak 13 ton dan pupuk organik sebanyak 5.000 liter melalui APBD-P Tahun Anggaran 2022. Dorongan dan bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara, maka luas tanaman Jagung Kuning menjadi komoditas unggulan dan andalan di Kabupaten Buton Utara. Adapun luas tanam Jagung Kuning saat ini di Kabupaten Buton Utara mencapai 570 hektar yang tersebar di enam kecamatan dengan melibatkan 600 petani diseluruh Kabupaten Buton Utara,” ujar Wakil Bupati Buton Utara, Ahali.
Adapun kendala yang di hadapi adalah rendahnya produktivitas Jagung Kuning yang hanya mencapai rata-rata 3 (tiga) ton per hektar, sementara rata-rata produksi Jagung secara nasional berada dikisaran 7,2 (tujuh koma dua) ton per hektar.
Pemerintah Daerah Buton Utara mengapresiasi dan berterimakasih kepada PT. Astra yang telah melakukan pendampingan pada lima desa di Kabupaten Buton Utara melalui Program Desa Sejahtera Astra mulai dari hulu sampai hilir pada pengembangan Jagung Kuning.
Pemerintah Kabupaten Buton Utara mengapresiasi para pihak yang telah berkontribusi dalam upaya membangun desa, khususnya di Kabupaten Buton Utara, yang kemudian secara tidak langsung akan memberikan dampak positif pada daerah dan masyarakat Kabupaten Buton Utara. Hal ini merupakan salah satu capaian Pemerintah Kabupaten Buton Utara, yang berfokus pada tiga hal utama, yakni Perbaikan Infrastruktur, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Ekonomi.
Head of Environtmentand Social Responsibility Division Astra, Dian Suran Febrianti, mengatakan bahwa pelepasan ekspor Jagung dan Rumput Laut dari Desa Sejahtera Buton Utara, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang sudah terjalin dengan Astra, Kementerian Desa RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Buton Utara.
“Salah satu program perdana kita mengekspor dari Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Buton Utara sampai dengan saat ini Kementerian Desa dan beberapa kementerian terkait RI, Astra sudah melakukan pembinaan Desa Astra Tahun 2018 sudah terbentuk Komunitas 1.600 Desa Binaan Astra di seluruh Indonesia, dimana 373 desa saat ini sudah memiliki produk ekspor bersama Astra dengan evaluasi 255 miliar sejak 2019,” ujar Head of Environtmentand Social Responsibility Division Astra, Dian Suran Febrianti.
Khusus tahun 2023 ini, Astra, mencatat 1.800 miliar yang telah di ekspor Indonesia ke berbagai negara-negara tetangga. Astra berharap akan terus bergulir dengan dukungan penuh Kementerian Desa, provinsi dan kabupaten untuk mengangkat produk-produk unggulan dari kawasan pedesaan untuk bisa global.
Wamendes PDTT-RI, Paiman Raharjo, mengatakan lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang dimiliki oleh desa yang bertujuan untuk mengleminasi atau mereduksi problem sosial yang dihadapi masyarakat desa yaitu persoalan kemiskinan dan pengangguran.
“Hal ini sejalan dengan visi Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, berdikari dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong,” kata Wamendes PDTT-RI, Paiman Raharjo.
Melalui Dana Desa, kita tidak hanya melakukan yang bersifat pembagunan fisik untuk melengkapi sarana dan prasarana. Namun, jauh dari itu Pemerintah Desa juga dituntut untuk dapat melakukan kegiatan yang bersifat Pertumbuhan Ekonomi melalui penempatan potensi sumber daya untuk menggerakkan semangat keberusahaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Desa memiliki beragam potensi Sumber Daya Alam yang melimpah. Berdasarkan data, lebih dari 74.961, menjadi 61.821 desa memiliki Potensi Pertanian. Sehingga 20.340 desa memiliki Potensi Perkebunan, 12.827 desa memiliki Potensi Perikanan, 7.275 desa memiliki Potensi Wisata, 64.584 desa memiliki Potensi Energi Terbarukan, serta 1,8 juta komunitas UKM berada di desa.
Desa harus didorong untuk tidak hanya selalu menjual bahan baku atau komoditas saja, tapi peningkatan nilai tambah merupakan hal utama yang harus ditekankan oleh pelaku usaha didesa saat ini.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam acara Pelenturan Sertifikat Hukum BUMDes dan peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BUMDes pada Desember 2021.
Presiden Joko Widodo menginginkan produk yang dihasilkan masyarakat desa tidak hanya dipasar domestik melainkan dapat masuk pasar ekspor, dalam konteks ini BUMDes dapat menjadi salah satu pelakunya atau sebagai korsiderator produk unggulan di perdesaan.
Kementerian Desa, Pembanguanan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendukung desa-desa yang berinisiatif sebagai spektrum pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kegiatan pengembangan dan inisiasi, pada peningkatan nilai tambah produk unggulan desa, dalam pelaksanaan kegiatan produk unggulan tersebut.
“Kemeterian Desa, Pembanguanan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan PT. Astra, tentunya dalam kesempatan ini, saya mewakili Kementerian Desa menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Astra dan juga Pemerintah Kabupaten Buton Utara yang telah membina dan juga mengembangkan potensi potensi UMKM-UMKM yang ada di daerah sehingga masyarakat kini bisa mengembangkan kearifan lokal dan potensi potensi yang ada di desa,” kata Wamendes PDTT-RI, Paiman Raharjo.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara memili potensi komoditi pertanian yang sangat besar, baik sub sektor tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun holtikultura. Hampir separuh penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki mata pencaharian di sektor pertanian.
“Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara terus berupaya mendorong peningkatan kesejahteraan petani, salah satunya melalui kegiatan ekspor,” kata Gubernur Ali Mazi.
Kegiatan ekspor sangat penting peranannya sebagai salah satu variabel injeksi pertumbuhan ekonomi nasional dan negara. Kegiatan ekspor suatu daerah dan negara meningkat, maka perekonomian daerah dan negara akan lebih meningkat karena adanya proses multiplier dalam kegiatan perekonomian.
“Kegiatan pelepasan ekspor produk unggulan Kabupaten Buton Utara yang kita laksanakan hari ini, merupakan suatu pencapaian karena berdampak pada roda perekonomian bagi daerah pengekspor dan daerah lainnya,” kata Gubernur Ali Mazi lagi.
Oleh karna itu, penting bagi seluruh stakeholder yang terlibat, baik Pemerintah Pusat dan Daerah maupun pengusaha, agar benar-benar berkomitmen dan terus untuk mempersiapkan diri dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatan ekspor kedepan.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT. Astra Internasional Tbk., yang telah melakukan pendampingan kepada petani di Kabupaten Buton Utara melalui Program Desa Sejahtera Astra dan PT. Agretail dalam mengembangkan produk unggulan Kabupaten Buton Utara, sehingga kegiatan ekspor dapat terwujud, sembari berharap agar pencapaian dapat lebih ditingkatkan lagi kedepan dan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam mendorong peningkatan kegiatan pertanian, industri dan perdagangan komoditi unggulan Sulawesi Tenggara baik di dalam negeri maupun ke mancanegara.
“Semoga kita dapat terus berkolaborasi dan harmonisasi program atau kebijakan yang efektif serta produktif, demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional agar lebih maju, mandiri dan berdaya saing secara berkelanjutan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi dan Wamendes PDTT-RI, Paiman Raharjo, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antar BUMDes Harapan Jaya dan PT. Global Synrg Indokarisma.
Gubernur Ali Mazi bersama Wamendes PDTT-RI, Paiman Raharjo, Wakil Bupati Buton Utara dan pejabat terkait, melakukan pengguntingan pita sebagai penanda pelepasan ekspor Jagung dan Rumput Laut DSA Kabupaten Buton Utara, sehingga Jagung Pipil Kering sebanyak 200 ton senilai 1 miliar ke Malaysia dan Rumput Laut 100 ton senilai 2,5 miliar ke Cina. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2023