SETELAH terundur setahun, Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Periode 2020-2025, yang telah dikukuhkan pada 2020 lalu, akhirnya dilantik oleh Gubernur Provinsi Sultra H. Ali Mazi, SH., di Ruang Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Senin 3 Mei 2021.
Hadir dalam pelantikan ini antara lain jajaran Forkopimda Sultra, Sekretaris Daerah prov. Sultra Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE. M.Si., Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Sultra, dan Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Sultra Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., dan pimpinan OPD lainnya.
[GALERI FOTO] Pelantikan Dewan Pendidikan Sultra Periode 2020-2025
Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio dalam laporannya menyampaikan, bahwa walau harus menjalani pilihan sulit dengan kondisi pandemi Covid-19, namun saat ini Sultra masih harus menjalankan proses pembelajaran daring (virtual). Sebagai bentuk pemantauan, pihak Disdikbud Sultra bersama Dewan Pendidikan Sultra hampir setiap saat berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mengedukasi masyarakat terkait kondisi pandemik, sekaligus memastikan berjalannya Protokol Kesehatan untuk menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik adalah hal yang utama.
“Kondisi luar biasa seperti ini perlu dipahamkan kepada masyarakat. Kesehatan dan keselamatan peserta dan tenaga didik adalah hal utama bagi pelaksanaan tahapan pendidikan dan proses pembelajaran,” kata Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio.
Dilaporkan pula, sejumlah pencapaian dalam program utama Disdikbud, yakni penyediaan Beasiswa Sultra Cerdas, dan Penyediaan Tenaga Pendidik serta Tenaga Kependidikan.
Seluruh keanggotaan Dewan Pendidikan Sultra dipilih berdasarkan Musyawarah Daerah ke-IV Dewan Pendidikan Sultra yang digelar pada 26-27 November 2020 lalu.
Bawa Pencerahan di Dunia Pendidikan
“Semoga Dewan Pendidikan dapat mendorong anak-anak Sultra memiliki semangat yang tinggi untuk belajar serta memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, demi memperoleh kompetensi, lebih kompetitif, dan dapat mewujudkan cita-citanya.” Demikian Gubernur Ali Mazi mengawali sambutannya.
Sejumlah nama dalam Dewan Pendidikan Sultra tersebut adalah tokoh pendidikan. Mereka adalah para doktor dan profesor yang tidak asing lagi di dunia pendidikan Sultra, sehingga sangat jelas memiliki pengalaman, kompetensi, kapasitas, dan dedikasi yang tidak boleh diragukan dalam peningkatan mutu pendidikan. “Sebab, salasatu peran dan fungsi Dewan Pendidikan adalah pemberi pertimbangan sekaligus mediator pemerintah dengan masyarakat terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi berharap kepada jajaran pengurus Dewan Pendidikan Sultra agar dapat memberi pertimbangan dan solusi terhadap berbagai permasalahan pendidikan Sulawesi Tenggara.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan selamat kepada para pengurus Dewan Pendidikan Sultra yang dilantik. Dewan Pendidikan ini diharapkan pula mampu membawa pencerahan serta kemajuan dunia pendidikan Sultra.
Tanggung Jawab Sosial Pendidikan
Menggantikan Abdullah Alhadza sebagai Ketua Dewan Pendidikan Sultra (2015-2020), Dr. H. Nur Alim, M.Pd., menyatakan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sultra masih rendah. Hal tersebut disampaikan Nur Alim seusai dilantik oleh Gubernur Ali Mazi. “Walaupun kurikulum bagus dan sarana pembelajaran lengkap, tetapi jika mutu SDM rendah, maka tidak ada (manfaat) yang bisa diambil,” kata Nur Alim yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pendidikan Sultra (2020-2025) dengan Dr. H. Samsuri sebagai sekretaris.
“Jika hal itu terjadi, maka kita tidak bisa berharap banyak pada perbaikan pendidikan Sultra. Sehingga sangat penting adanya keberpihakan dalam pengembangan dan pembinaan SDM menjadi suatu keniscayaan dalam memajukan pendidikan,” kata Nur Alim.
Lembaganya percaya bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidikan, maka langkah yang harus diambil berupa pemetaan, yang tidak sekadar melihat kuantitas, namun juga harus melihat distribusi keahlian dari tenaga pendidik tersebut. Sehingga, ke depan, tidak saja keseimbangan kuantitas melainkan juga keseimbangan bidang keilmuan.
Ketua Dewan Pendidikan Sultra Nur Alim meminta perusahaan untuk membantu membiayai sekolah. Dunia pendidikan Sultra butuh kepedulian masyarakat dan dunia usaha untuk memajukan pendidikan. “Sehingga penting bagi perusahaan untuk menyisihkan sebagian Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menanggung bersama atau membantu biaya pendidikan siswa yang kekurangan,” pinta Nur Alim.
CSR adalah pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial berupa CSR adalah komitmen bisnis untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan masyarakat. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021.