GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., mengukuhkan 49 orang putra/putri Sulawesi Tenggara dari 17 kabupaten/kota menjadi Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Selasa, 15 Agustus 2023.
Hadir antara lain: FORKOPIMDA Sultra; Sekretaris Daerah Sultra, Asisten II Sekda Sultra; Asisten III Sekda Sultra; Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sultra; Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sultra; Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra; Ketua Pengadilan Tinggi Sultra; TNI Angkatan Udara; Wakil Ketua II DPRD Sultra; Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemprov. Sultra; Orangtua Paskibraka se-Sultra; dan pejabat terkait.
Upacara diawali dengan pembacaan Ikrar Putra Indonesia Paskibraka Sultra oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sultra, Harmin Ramba, SE., MM., yang diikuti oleh seluruh anggota Paskibraka.
Ikrar tersebut, antara lain menegaskan bahwa Paskibraka juga mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengaku berjiwa dan berideologi satu, Pancasila.
Anggota Paskibraka mengaku bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan mengakui kebhinekaan dalam kesatuan budaya bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa, mereka berjanji akan meneruskan perjuangan besar kemerdekaan Indonesia dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
“Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku sebagai kader bangsa, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufik dan serta hidayah-Nya,” kata Anggota Paskibraka.
Pemimpin upacara atas nama Sherly Putri Andini mewakili Paskibraka mencium Bendera Merah-Putih dengan diiringi lagu Bagimu Negeri dan dilanjutkan dengan penyematan lencana secara simbolis oleh Gubernur Ali Mazi.
“Dengan memohon ridho Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini saya mengukuhkan saudara-saudara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat Provinsi Tahun 2023 yang akan bertugas di pelataran Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 17 Agustus 2023. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi memberikan apresiasi kepada Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan pengibaran bendera, beberapa waktu lamanya dan diasramakan bersama pelatih.
“Semoga diberikan kekuatan dan kesehatan bagi kita semua, dalam bentuk rasa syukur kita pada Allah SWT atas tugas yang amat berat ini. Anak-anak sekalian, sebelum melaksanakan tugas yang telah diberikan pelatih dan pembimbing, sejak dahulu serta teruslah berdoa berdasarkan kepercayaan masing-masing,” kata Gubernur Ali Mazi.
Pengibaran bendera ini adalah sejarah dalam hidup bangsa Indonesia sebagai generasi penerus hari ini, Pakibraka telah mengenang sejarah bangsa, sehingga Pengibaran Bendera Merah-Putih tidak boleh ada kesalahan dan harus dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga dibutuhkan rasa sabar dan betul-betul dihayati karena bangsa kita sudah merebut kembali kemerdekaan dan telah dijajah 350 tahun. Saat ini, Indonesia sudah berusia 78 tahun,kita patut bersyukur, 17 kabupaten/kota masing-masing sudah mengutus perwakilan terbaiknya dalam melaksanakan Pengibaran Bendera di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Perwakilan Paskibraka Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2023, Sherly Putri Andini, utusan dari Kabupaten Muna mengucapkan rasa syukur dan terima kasih sebanyak-banyaknya atas tergabungnya dalam Paskibraka. Bukan suatu hal yang mudah bisa bergabung disini. Melalui tingkat seleksinya dari sekolah, kabupaten, hingga mereka berdiri di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, adalah suatu kebanggaan yang kami rasakan saat ini.
Kesan selama di asrama, mereka masuk asrama merupakan suatu kebangaan, suatu hal yang tidak terpikirkan bagi mereka hadir di sini, berdiri di tempat ini dan bergabung bersama pasukan-pasukan lainnya, merupakan impian mareka sejak dulu. Selama di asrama, mereka terdiri dari 17 kabupaten/kota, berbeda agama, suku dan budaya, tetapi dengan perbedaan tersebut dapat menjadikan langkah menuju persatuan dan kesatuan bangsa.
Dilanjutkan pelemparan koin oleh Gubernur Ali Mazi untuk menentukan tim mana yang akan bertugas dalam upacara pengibaran bendera saat pagi hari dan penurunan bendera saat sore hari. Dari pungundian Tim Bangsa akan bertugas saat pengibaran pagi, dan Tim Nusa yang akan menurunkan bendera pusaka pada sore hari. []
Ilham Q, Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra