GUBERNUR Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menggelar takziyah 120 hari ibunda Hj. Wa Naziah binti La Umara, di kediaman keluarga, di Kabupaten Buton, Kecamatan Pasarwajo, Jumat 4 Februari 2022.
Tampak hadir Wakil Gubernur Sultra Dr. H. Lukman Abunawas, SH, M.Si., duduk di samping kiri menemani Gubernur Ali Mazi. Juga hadir Ketua DPRD Sultra H. Abdurrahman Shaleh, SH., M.Si., dan Bupati Buton Drs. La Bakri, M.Si., serta (Plt.) Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse, S.Pd.
Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir tanpa kecuali. Kehadiran Kepala OPD membangkitkan kesan bahwa beliau adalah orang yang baik. Ikut hadir untuk memberikan ceramah Ketua MUI Sultra Drs. K.H. Mursyidin, M.Hi.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan jika kepergian ibundanya menyisakan duka yang begitu mendalam bagi dirinya dan keluarga. Tidak mudah menerima kenyataan seorang ibu yang dicintai, menjadi panutan, yang telah mengandung, berjuang membesarkan anak-anaknya, penuh ikhlas, kesabaran dan penuh kasih sayang.
Gubernur Ali Mazi juga mengaku kepergian ibunda Hj. Wa Naziah dan istri Agista Aryani, dua sosok yang amat penting dalam perjalanan hidupnya merupakan ujian baginya. Dua sosok tersebut merupakan orang yang selama ini sudah luar biasa mendukung dirinya dan berada di balik kesuksesannya dalam menjalani kehidupan serta menggapai cita-citanya.
[GALERI FOTO] 120 Hari Takziyah Ibunda Hj. Wa Naziah binti La Umara
Dalam ceramahnya, K.H. Mursyidin mengatakan peristiwa kematian itu hanyalah perpisahan tempat, dari alam dunia ke alam baka. “Setiap kita yang bernyawa ini akan melewati peristiwa tersebut. Antara alam dunia dan baka itu hampir berdekatan. Karena yang sudah di alam baka itu dapat melihat kita tetapi tidak dapat mengungkapkannya.”
Lebih lanjut K.H. Mursyidin, “Disinilah mereka bersyukur ketika yang di sana selalu mendapat kiriman doa dari yang hidup. Dan acara seperti ini penting kita lakukan agar memberikan doa sebagai bagian dari harapan bagi keluarga yang berada di alam baka. Ini juga mengingatkan kita yang hidup bahwa kita akan juga akan mengalami perpindahan seperti ini,” kata K.H. Mursyidin.
“Seandainya kita bisa melihat, cara kita mengenang beliau (yang telah mati) dengan terus mengirimkan doa. Tentu beliau akan sangat senang. Karena status kita di dunia adalah calon mati. Kalau calon gubernur belum pasti, calon bupati belum pasti. Tapi kalau camat itu sudah pasti. Sama dengan kita ini semua camat (calon mati),” tambah K.H. Mursyidin.
Ibunda Hj. Wa Naziah berpulang di RSUD Bahteramas pada Kamis 7 Oktober 2021 sekitar pukul 21.30 WITA dan dimakamkan di Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Prov. Sultra, pada Jumat 8 Oktober 2021.
Meski menjadi tahun yang berat baginya seiring kepergian dua sosok penting dalam hidupnya untuk selama-lamanya, Gubernur Ali Mazi mengaku tetap sabar dan ikhlas. Beliau mengaku sebagai orang yang beriman harus sabar dan ikhlas dalam menghadapi setiap ujian di dunia ini. Ujian tersebut, kata Gubernur Ali Mazi, termasuk kehilangan orang-orang yang sangat dicintai.
Selain di Buton, takziyah juga dilangsungkan di kediaman almarhumah di Kompleks Cempaka Mas, Jl. Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kota Kendari, Prov. Sultra.
Perjuangan Ibu
Gubernur Ali Mazi mengatakan dirinya sangat mengetahui dan merasakan bagaimana perjuangan dan penderitaan almarhumah. Perjuangan sang ibunda, Hj. Wa Naziah binti La Umara, dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Melalui doa-doa dan zikir yang selalu dipanjatkan pada setiap shalatnya, demi kesehatan, keselamatan, dan kesuksesan anak-anak dan cucu-cucunya.
Hj. Wa Naziah merupakan salah satu pendorong dan motivator, untuk selalu kuat dan sabar menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Selain itu, Gubernur Ali Mazi mengharapkan doa dari masyarakat Sulawesi Tenggara dan Pasar Wajo pada khususnya.
Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak termasuk paramedis yang telah membantu almarhumah selama menjalani perawatan medis. “Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Buton dan Kota Baubau bersama masyarakat yang telah membantu sampai selesainya prosesi pemakaman almarhumah di tempat peristirahatan terakhir,” kata Gubernur Ali Mazi.
Jenazah Ibunda Gubernur Ali Mazi, dimakamkan di Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sultra, Jumat 8 Oktober 2021.
Setelah disemayamkan di rumah duka malam itu, jenazah almarhumah langsung diberangkatkan ke kampung halamannya di Buton. Dari rumah duka, jenazah diberangkatkan melalui jalur darat menuju Pelabuhan Amolengo, Kabupaten Konawe Selatan. Selanjutnya diseberangkan ke Pulau Buton via laut dengan kapal feri ke Pelabuhan Labuan di Kabupaten Buton Utara.
Dari pelabuhan, jenazah diberangkatkan via darat menuju ke Pasar Wajo, Kabupaten Buton, untuk dikebumikan pada siang harinya. Sebelum jenazah diberangkatkan, ratusan pelayat memadati rumah duka di Perumahan Cempaka Mas, Jl. Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kota Kendari. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2022 dan Ari Ardiansyah © 2022