BERTEMPAT di Hotel Azizah, Rabu 15 Desember 2021, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., didampingi Sekretaris Daerah Sultra Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Sultra Dra. Hj. Andi Tenri Rawe Silondae, MM., sekaligus Ketua Panitia, dan seluruh perangkat kerjanya.
Hadir pula Kepala Kepolisian Daerah Sultra Irjen. Pol. Drs. Teguh Pristiwanto, Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra Sarjono Turin, SH., MH., Komandan Korem 143/Halu Oleo Brigjen TNI. Jannie Aldrin Siahaan, SE., MBA.
Hadir pula Kepala BIN Daerah Sultra Brigjen TNI Raden Toto Oktavians, S.Sos., Komandan Pangkalan TNI AL Kendari Letkol Laut (P) Iwan Iskandar, M.Tr. Hanla,. M.M., Komandan Pangkalan TNI AU HLO Kolonel (Pnb.) Andy F. Picaulina, S.Sos.
Tepat dengan tajuk “Peringatan Hari Ibu ke-93 dan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita ke-22 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara”, Pemerintah Sultra melaksanakan dua kegiatan yang saling terangkai.
Mari kita jadikan momentum Peringatan Hari Ibu tahun ini menjadi tonggak sejarah membangun kesetaraan dan keadilan gender menuju terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.
Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Peringatan Mother’s Day atau Hari Ibu. Kongres I Perempuan yang dilangsungkan pada tahun 1928 menjadi tonggak sejarah dirayakannya Hari Ibu.
Perayaan Hari Ibu dilakukan sebagai bentuk penghargaan perjuangan perempuan Indonesia, tidak hanya menghargai jasa dari seorang ibu namun juga untuk perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan Istri maupun sebagai warga negara, warga mayarakat dan sebagai hamba Allah SWT.
Peringatan Hari Ibu yang ke-93 tahun 2021 kali ini agak sedikit berbeda dengan peringatan Hari Ibu pada tahun tahun sebelumnya, karena saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, sehingga berdampak baik kehidupan ekonomi maupun sosial. Peringatan Hari Ibu sebagian besar diperingati secara virtual di berbagai daerah.
Namun hal ini tidak menurunkan semangat kaum Ibu/Perempuan untuk menyuguhkan yang terbaik di hari bersejarah ini. Masyarakat melakukan berbagai kegiatan dan mengambil peran penting dalam melawan dampak musibah Covid-19 di berbagai daerah.
Perempuan-perempuan hadir di garda terdepan dan menjadi penggerak sosial dengan membangun kesadaran masyarakat dan turut serta menyediakan berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat yang terdampak virus Corona.
Tidak dapat dipungkiri, secara kasat mata di berbagai daerah perempuan dapat mengisi ruang kontribusi dalam merebut kemerdekaan, menyuarakan berbagai permasalahan, dan turut mencari serta menjadi solusi untuk mengantarkan Indonesia ke depan lebih baik.
Maka sangat disayangkan apabila perempuan masih harus menghadapi berbagai ketimpangan, mulai dari memperoleh akses, berpartisipasi, ikut menentukan arah, serta menikmati manfaat pembangunan.
“Olehnya itu mari kita jadikan momentum Peringatan Hari Ibu tahun ini menjadi tonggak sejarah membangun kesetaraan dan keadilan gender menuju terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong,” kata Andi Tenri Rawe Silondae.
Dalam rangkaian acara peringatan Hari Ibu ke 93 tahun 2021, berdasarkan surat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, akan diadakan seleksi Perempuan inspirator dan penggerak kemajuan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari setiap daerah.
Mereka yang merupakan hasil seleksi dari kabupaten/kota diberi penghargaan. Pada acara puncak peranyaan Hari Ibu hari ini, 15 Desember 2021.
“Berdasarkan hasil seleksi peserta dari kabupaten/kota yang dilakukan oleh Tim Seleksi Tingkat Provinsi Sultra dan ditetapkan sebagai nominasi terbaik oleh Ketua TP. PKK Sultra, bahwa Perempuan Inspirator dan Penggerak Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah perwakilan dari kabupaten-kabupaten,” tutup Andi Tenri Rawe Silondae.
Gubernur Ali Mazi saat memperoleh kesempatan berbicara, menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, pada Acara Hari Ibu ke-93 Tahun 2021, merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan Perempuan Indonesia dari massa ke massa.
Perempuan-perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan ditengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan. Tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan di Jogjakarta pada tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan Perempuan Indonesia, maka dari itu peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah mother day melainkan memomentum untuk mendorong Perempuan Indonesia untuk berdaya dan setara dengan kedudukannya.
“Jika kita melihat sejarah, tentunya perjuangan para perempuan bukanlah hal yang mudah, namun perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, berani menembus hak-hak kaumnya dan bersama-sama dengan kaum laki-laki meraih kemerdekaan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Pada akhirnya, Konstitusi UUD Negara Republik Indonesia 1945 menjamin keseteraan seluruh rakyat Indonesia termasuk perempuan. Hingga saat ini telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan, namun kesateraan ideal yang dicita-citakan belum tercapai. Budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan masyarakat dan menghadapi berbagai masalah yang mengancam kualitas hidupnya.
“Hal ini kemudian diperparah dengan adanya pandemi Covid-19, yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan dalam melakukan pembangunan berkelanjutan. Namun begitu, di tengah terapan apapun perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu menerapkan menerapkan banyak masalah yang melingkupi mereka,” kata Gubernur Ali Mazi.
Acara itu diakhiri dengan penampilan Ayla Shakira Putri, putri kedua pasangan Gubernur Ali Mazi dan Alm. Agista Aryani, dan pemotongan tumpeng. Ayla tampak bernyanyi dengan latar layar ibunda dan nenekda. Kedua orang yang berarti besar pada kehidupan Ayla ditampilkan dengan saksama. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021 dan Ari Ardiansyah © 2021