“Banyak upaya yang harus kita lakukan untuk masa depan Sultra. Kita sudah rancang bagaimana agar SDM Sultra mampu menetrasi 70 – 80 persen lapangan kerja, sehingga berefek langsung pada pertumbuhan ekonomi. SDM Sultra harus kontributif pada upaya pemerintah membangun Kawasan Industri Strategis Nasional.”
~ Gubernur Ali Mazi
GUBERNUR SULTRA H. Ali Mazi, SH., berkenan menerima kunjungan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binasattas) Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI) Budi Hartawan, di Ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Kamis 21 Januari 2021.
Kunjungan ini dilakukan Dirjen Budi Hartawan seusai beliau menyambangi Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari dalam kegiatan Pengarahan Kepada ASN dan PPNPN Balai Latihan Kerja Kendari, yang dilaksanakan sejak Rabu hingga Jumat, 20 – 22 Januari 2021.
Dalam kunjungannya itu, Dirjen Budi Hartawan ditemani Kadis Transnaker Prov. Sultra La Ode Muh Ali Haswandy, Kepala BLK Kendari La Ode Polondu, Kepala Balai Peningkatan Produktivitas Kendari Andi Asriani Koke, dan seorang staf Pengajar Universitas Halu Oleo.
Dari pihak Pemerintah Provinsi Sultra, hadir Sekda Prov. Sultra Nur Endang Abbas, Asisten I Setprov. Sultra Basiran, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Prov Sultra Asrun Lio, La Fariki staf Balitbang Prov. Sultra, dan Staf Khusus Gubenur Roni Yakub, Nasruan, La Ode Geo, dan beberapa kepala OPD lainnya.
[GALERI FOTO] Gubernur Ali Mazi Menerima Kunjungan Dirjen Binasattas Kemenaker RI Budi Hartawan
Kunjungan Ditjen Binalattas Kemenaker RI ke Kendari ini adalah untuk yang pertama kalinya, dan Dirjen Budi Hartawan mengapresiasi perkembangan BLK Kendari.
Dalam pertemuannya dengan Gubernur Ali Mazi, Budi Hartawan menginformasikan, baru ada dua BLK yang dimasukkan dalam Program Kartu Prakerja, yakni; BLK Kota Medan dan BLK Kota Padang. Walau demikian, peserta yang mengikuti Pelatihan Online tidak saja berasal dari Sumatra, melainkan dari seluruh Indonesia. BLK Padang terpilih untuk melakukan pelatihan penuh, sedangkan BLK Medan hanya assassment paruh program.
Pemerintah Pusat belum melakukan pelibatan seluruh BLK di Indonesia dalam Program Kartu Prakerja. Hal tersebut disebabkan telah ada 23 kejuruan yang disiapkan di seluruh BLK dan akan disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing, seperti BLK Fashion di Semarang, BLK Pengelasan di Serang, BLK Otomotif di Bandung, dan BLK Pariwisata di Lombok Timur. “Jadi, BLK akan disesuaikan dengan potensi daerahnya masing-masing,” jelas Budi Hartawan.
Informasi Pasar Kerja juga bisa dijadikan acuan untuk membuat kurikulum-kurikulum di BLK yang disesuaikan dengan keperluan daerah.
Balai Latihan Kerja Kendari, menurut Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu, memiliki program pelatihan khusus yang dikembangkan, seperti Program TIK, Tata Kecantikan, Pariwisata, Perhotelan, Menjahit, Otomotif, Aparel, Bangunan, Pengelasan, dan Perkantoran. BLK Kendari telah melakukan berbagai upaya dan akan terus berbenah. Salasatunya dengan membangun koneksi dengan berbagai pihak terkait.
Budi Hartawan mengingatkan agar BLK dapat lebih berkembang dan tidak ketinggalan perkembangan zaman, sehingga BLK dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang mudah terserap dunia kerja. “Kita harus mengikuti perkembangan zaman yang sangat pesat, terutama dunia digitalisasi. Untuk itu kita harus siapkan ruang untuk melatih SDM Indonesia yang memenuhi syarat kerja,” ujar Dirjen Budi Hartawan.
Perputaran ekonomi saat ini berada di media sosial, juga peluang kerja membutuhkan keterampilan dalam memahami teknologi digital. Saat ini BLK mampu menyalurkan kurang lebih 50 persen peserta pelatihan binanya untuk terserap dalam dunia kerja—usaha maupun industri.
Menurut penilaian Ditjen Binalattas Kemenaker RI, kompetensi pekerja Sultra dinilai belum memadai. Sehingga wajib bagi BLK Kendari untuk meningkatkan kualitas kepelatihan.
Meski saat ini belum memiliki kompetensi yang memadai, tidak lantas membuat para pekerja Sultra berkecil hati. “Hal tersebut ini masih dapat ditingkatkan. Sebagian besar lapangan kerja di Indonesia Timur itu diisi oleh SDM luar daerahnya. Tapi itu bukan masalah, sebab ke depan setiap BLK di kawasan Timur Indonesia harus berupaya keras menjawab tantangan ini,” dorong Dirjen Budi Hartawan.
Walau demikian, Dirjen Budi Hartawan menilai BLK Kendari mengalami beberapa peningkatan dalam fasilitas kepelatihan yang jauh lebih baik, lebih rapi, dan memiliki kemampuan sinergitas dengan berbagai instansi pemerintah.
Kepada Dirjen Budi Hartawan, Gubernur Ali Mazi menjelaskan berbagai upaya untuk mendorong SDM Sultra menjadi lebih baik di berbagai bidang. Sebab tidak lama lagi Sultra akan memiliki Politeknik Pertambangan yang akan menghasilkan para calon tenaga ahli bidang pertambangan dengan skema alih daya dan teknologi.
“Banyak upaya yang harus kita lakukan untuk masa depan Sultra. Kita sudah rancang bagaimana agar SDM Sultra mampu menetrasi 70 – 80 persen lapangan kerja, sehingga berefek langsung pada pertumbuhan ekonomi. SDM Sultra harus kontributif pada upaya pemerintah membangun Kawasan Industri Strategis Nasional,” terang Gubernur Ali Mazi. []
Ilham Q Moehiddin
Jubir Gubernur Sulawesi Tenggara
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021