SINERGITAS ANTARA TP-PKK dengan instansi atau lembaga lain, sangat penting, mengingat kemampuan istimewa organisasi ini yang mampu menjangkau seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. Meski demikian, dalam bekerja TP-PKK tidak bisa semata-mata mengandalkan anggotanya. Perlu bekerja sama dengan semua stakeholder, terutama seluruh pihak yang ada.
Sinergitas dan kemitraan sangat diperlukan mengingat TP-PKK tidak memiliki basis anggaran yang mencukupi untuk menjalankan semua program. Selain basis anggaran, kekuatan TP-PKK sebagai organisasi dampingan pemerintahan, justru disebabkan memiliki landasan yang sangat kuat dalam mempengaruhi kebijakan.
Sehingga dalam pengelolaan organisasinya, sejumlah langkah-langkah strategis perlu dilakukan agar program yang dirancang dapat berjalan efektif. Seperti, kerja sama yang tidak hanya dilakukan dengan instititusi di luar pemerintahan, tapi juga dengan lembaga internal pemerintahan yang memiliki banyak program.
Baik oleh Ketua TP-PKK Pusat dan Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tenggara, meminta kepada semua Ketua TP-PKK di tingkat kabupaten/kota untuk bersinergi dengan semua unsur pemerintahan di daerahnya masing-masing, dengan menggali potensi kegiatan apa saja yang bisa dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sejumlah poin ini menjadi isu penting dalam Tasyakuran Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49 Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, bertema Keluarga Pelopor Perubahan Menuju Indonesia Maju, yang digelar sederhana dengan tetap menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19, di Phinisi Ballroom, Claro Hotel Kendari, Kamis 18 Maret 2021.
[GALERI FOTO] Tasyakuran HKG KE-49 Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara
Panitia Tasyakuran HGK PKK ke-49 Tingkat Provinsi Sultra ini diketuai oleh Sekda Prov. Sultra Ibu Nur Endang Abbas. Sejumlah sub-acara juga dilaksanakan pada tasyakuran ini, antara lain; Seminar, Workshop, Pameran Hasil-hasil Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, Pemotongan Tumpeng Tasyakuran HKG PKK ke-49.
Detail acara ini dapat disaksikan dalam dua bagian liputan Mek-TV, pada dua tautan berikut:
(Video bagian pertama)
Selain itu sub-acara puncak adalah Lomba Peragaan Busana Adat Pengantin Wanita oleh seluruh Ketua TP-PKK dari 17 Kab./Kota se-Sultra; Peragaan Busana Batik Motif Kakao yang didesain oleh Ibu Agista Ariany Ali Mazi; Peragaan Busana Wanita karya desain Ibu Agista Ariany Ali Mazi yang menggunakan kain tenun dari lima motif bernuansa tradisional.
Sebelum gelaran sejumlah acara tersebut, Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH., mengantar sambutan di hadapan seluruh Forkopimda dan pengurus TP-PKK dari 17 kabupaten dan kota se-Sultra.
Hadir dalam acara ini antara lain; Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya beserta istri; Kepala Kejaksaan Tinggi Prov. Sultra Sarjono Turin beserta istri; Danrem 143/HO Brigjen Jannie A. Siahaan beserta istri; Kabinda Sultra Brigjen Aminullah beserta istri; Sekda Prov Sultra Nur Endang Abbas; Kepala Pengadilan Tinggi Prov Sultra Achmad Setyo Pudjoharsoyo beserta istri; Danlanal Kendari Kolonel (P) Andike Sri Mutia beserta istri; dan Danlanud HLO Kendari Kolonel (Pnb.) Muzafar beserta istri.
Selain jajaran Forkopimda tersebut, hadir pula para Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Prov. Sultra; para Pimpinan Instansi Vertikal di Prov. Sultra; Jurnalis/Pers dan media cetak/elektronik; para Ketua TP-PKK Kab/Kota se-Sultra; segenap anggota dan kader PKK se-Sultra; para pimpinan organisasi perempuan dan mitra kerja PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta tokoh perempuan.
TP-PKK Harus Ikut dalam Perencanaan Pembangunan
“Serangkaian kegiatan dalam HKG ke-49 ini, tidak semata-mata menjadi kegiatan rutin dan seremonial tahunan, namun dijadikan momentum untuk terus menciptakan energi baru dan menggelorakan semangat bagi seluruh kader TP-PKK untuk lebih memantapkan kualitas diri dan mengambil peran sebagai mitra pemerintah dalam mencapai tujuan memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi juga meletakkan perhatian khususnya pada peran TP-PKK di Sultra di semua jenjang, terutama dalam menghadapi merebaknya pandemi Covid-19. TP-PKK Prov. Sultra bersama organisasi kemasyarakatan The Agista Foundation, secara spontan dan sistematis bergerak meringankan beban masyarakat terdampak dengan pembagian sembako hingga ke wilayah-wilayah yang sukar dijangkau oleh Tim Posko Covid-19 Prov. Sultra; TP-PKK se-Sultra terlibat langsung pada pembagian masker secara gratis melalui Gerakan Memakai Masker (Gebrak Masker), sekaligus menjalankan Kampanye Protokol Kesehatan melalui Gerakan 3M. Semua gerakan tersebut, menurut Gubernur Ali Mazi, adalah wujud kemitraan, sinergitas, dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan dan kesehatan adalah basis kegiatan penting TP-PKK Prov. Sultra. Gubernur Ali Mazi berharap agar TP-PKK Prov. Sultra terlibat secara aktif dalam perencanaan pembangunan di semua tingkatan; desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi, sehingga TP-PKK dapat mendorong dan membantu pemanfaatan Dana Desa untuk pelaksanaan kegiatan PKK.
“Hal ini saya anggap penting sebab masih terdapat desa yang belum menganggarkan Dana Desa untuk pelaksanaan program kegiatan PKK, sehingga bisa mengembangkan berbagai bentuk pemberdayaan keluarga dan beragam jenis usaha mikro ekonomi, sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah-wilayah binaannya,” kata Gubernur Ali Mazi.
TP-PKK Aktif Merespon Isu-isu Strategis Bangsa
Ketua TP-PKK Prov. Sultra Agista Ariany Ali Mazi dalam sambutan tertulis Ketua Umum TP-PKK Pusat Ny. Tri Tito Karnavian, menegaskan bahwa gerakan PKK harus mampu menginspirasi seluruh keluarga Indonesia untuk melakukan perubahan sesuai tujuan pembangunan nasional.
“PKK telah memberikan solusi di masa pandemi Covid-19. Sebanyak 41,3 juta masker dibagikan oleh PKK di seluruh provinsi di Indonesia, dan sebanyak 51.850 orang telah menjalani Covid-19 Rapid Test yang dilaksanakan oleh TP-PKK pada peringatan Hari Ibu tahun 2020,” jelas Ibu Agista Ariany.
Posisi tegas dalam program-program PKK yang disinergikan dengan pemerintah adalah bentuk tugas lain yang mendorong keterlibatan aktif TP-PKK untuk menjawab isu-isu strategis bangsa, meliputi degradasi moral, stunting, pandemi Covid-19, dan kerusakan lingkungan.
Indonesia Fashion Week 2021
Berbeda dengan penyelenggaraan HKG PKK di tahun sebelumnya, justru dalam suasana pandemik di tahun 2021, secara kreatif format acaranya dikreasikan oleh TP-PKK Prov. Sultra, dengan tidak menyalahi Protokol Kesehatan Covid-19.
Dalam Lomba Peragaan Busana Adat Pengantin Wanita yang diikuti seluruh Ketua TP-PKK dari 17 Kab./Kota se-Sultra, ditampilkan pakaian wanita pada adat pernikahan dalam format asli dan lengkap. Lomba ini berhasil menampilkan keanggunanan wanita-wanita Sulawesi Tenggara dalam balutan busana adat pernikahan dari masing-masing daerah yang mereka wakili.
Para peraga busana pun begitu luwes menampilkan busana yang mereka kenakan. Tidak ada kekakuan dan keraguan saat para istri Bupati/Walikota ini memanfaatkan panggung untuk mempresentasikan dan merepresentasikan busananya. Mereka begitu anggun, indah, dan cantik.
Dari keseluruhan presentasi dan representasi tersebut, keluar sebagai Juara Pertama adalah Busana Adat Pernikahan Wanita Kabaena dari Kabupaten Bombana yang dipresentasikan oleh Ibu Andi Nirwana Tafdil; disusul Juara Kedua Busana Busana Adat Pernikahan Wanita Tolaki dari Kabupaten Kolaka Timur yang dipresentasikan oleh Ibu Diana Samsul Bahri; Juara Ketiga adalah Busana Adat Pernikahan Wanita Muna dari Kabupaten Muna yang dipresentasikan oleh Ibu Yanti Setiawati Rusman; dan Juara Favorit adalah Busana Adat Pernikahan Wanita Wolio dari Kabupaten Buton Selatan yang dipresentasikan oleh Ibu Wa Ode Rohania Arusani.
(Video bagian kedua)
Penilaian dilakukan oleh Tim Juri yang diketuai Ibu Agista Ariany, dan beranggotakan empat juri lainya; Normadia Masyhur Masie Abunawas, Wa Ode Sitti Rohmi Khalifah, Wa Ode Muslihatun Bolu, dan Akbar Tanjung
Batik Kakao karya dan desain Ibu Agista Ariany juga ditampilkan dalam peragaan busana oleh para peragawati Kota Kendari. Batik bermotif Kakao ini pertama kali digunakan sebagai motif resmi dalam penyelenggaraan World Food Day (Hari Pangan Sedunia) ke-39 Tahun 2019, dengan Indonesia (Sulawesi Tenggara) sebagai tuan rumah, pada 1 – 5 November 2019. Batik bermotif Kakao ini kembali diangkat dalam rupa desain gaun yang indah, yang merepresentasikan semangat perempuan masa kini.
Selain batik, busana wanita berbahan kain tenun Sultra juga ditampilkan. Lima motif dan busana wanita menggunakan kain tenun yang didesain Ibu Agista Ariany ditampilkan memukau dan elegan. Kain tenun untuk lima desain ini diambil dari sejumlah pengrajin tenun daerah, antara lain: Busana kain tenun motif Lambo (Perahu; Buton,—red.); Busana kain tenun motif rumah adat Malige (Wolio; Buton,—red.); Busana kain tenun yang ditenun menggunakan teknik Sombi/Sumbi (teknik tenun asal Madura, Jawa Timur,—red.); Busana kain tenun motif Pia Kulao (Kotak-kotak,—red.); dan Busana kain tenun motif Katamba Kijo (Muna,—red.).
Seluruh busana yang diperagakan ini adalah bentuk presentasi awal dan untuk menjaring kritik terkait keikutsertaan Ibu Agista Ariany di ajang desain busana terbesar di Indonesia —Indonesia Fashion Week 2021. Sebagai seorang desainer busana, secara pribadi Ibu Agista Ariany telah mendaftarkan karya-karya terbarunya —bersama para desainer lainnya dari seluruh Indonesia— di acara tahunan yang akan digelar pada Agustus 2021 nanti.
Indonesia Fashion Week sendiri adalah iven tahunan yang digagas oleh Poppy Dharsono, yang telah berlangsung sejak tahun 2012, dengan tujuan untuk memberikan arahan bagi Industri Fashion Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan kekuatan fashion yang unik—yang dikelilingi oleh kekayaan budaya, sumber daya alam dan kearifan lokal yang tiada habisnya, sekaligus memiliki banyak orang-orang kreatif. Melalui kegiatan ini, Indonesia telah menetapkan target, yang pada akhirnya, menjadi salah satu pusat mode dan hub fashion terkemuka di kawasan Asia dan Global.
Iven ini selalu menampilkan lebih banyak produk dan ide fashion yang inovatif. Indonesia Fashion Week, setiap tahunnya, selalu menghadirkan budaya Indonesia melalui produk ready to wear de-lux, produk fashion kelas atas, produk fashion etnik modern, dan bridal serta fashion show. Di Indonesia Fashion Week juga ada seminar, workshop, talkshow, kompetisi, seminar, dan pameran dagang, di mana semua ciri khas budaya Indonesia dihadirkan dalam bentuk beragam fashion dan aksesoris. Ibu Agista Ariany hampir setiap tahun mendaftarkan sejumlah desain terbarunya.
Di pelataran Phinisi Ballroom, Pameran Mini yang diselenggarakan dengan kepanitiaan bersama TP-PKK dan Dekranasda se-Sultra juga diumumkan pemenang Gerai Pameran Terbaik dari kepesertaan 17 kab./kota.
Juara Pertama diraih oleh Gerai Pameran Dekranasda Kabupaten Muna; disusul Juara Kedua diraih oleh Gerai Pameran Dekranasda Kota Kendari; dan Juara Ketiga diraih oleh Gerai Pameran Dekranasda Kabupaten Kolaka Utara. Sedangkan Juara Harapan Satu hingga Ketiga, masing-masing diraih oleh Gerai Pameran Dekranasda Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Buton.
Sesi potong tumpeng tasyakuran bahkan diisi dengan couple session untuk seluruh anggota Forkopimda Prov. Sultra. Masing-masing istri para pimpinan tinggi provinsi saling menyuapkan sesendok nasi syukuran kepada pasangannya, yang dimulai oleh Ibu Agista Ariany kepada Gubernur Ali Mazi; dilanjutkan Ibu M.E. Feraira Jannie kepada Brigjen Jannie A. Siahaan; Ibu Peggy Yan kepada Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya; Ibu Mia Andike kepada Kolonel (P) Andike Sri Mutia; Ibu Fitriah Muzafar kepada Kolonel (Pnb.) Muzafar; Ibu Ani Pratamawaty Dewi kepada Achmad Setyo Pudjoharsoyo; terkecuali Ibu Nur Endang Abbas bergantian menyuapi dengan Ibu A. Marni; dan Ibu Herti Ahmad Safei bergantian menyuapi dengan Ibu Agista Ariany. Sesi ini cukup mengundang tawa hadirin dan menyegarkan suasana.
Di penghujung kegiatan, Gubernur Ali Mazi, Ibu Agista Ariany, dan jajaran Forkopimda Prov. Sultra cukup lama menyempatkan diri berkeliling ke seluruh gerai untuk memastikan kualitas dan desain produk-produk kerajinan UMKM Sultra binaan Dekranasda tersebut. []
Ilham Q. Moehiddin
Jubir Gubernur Sulawesi Tenggara
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021.
*Video courtesy: Mek-TV © 2021; Nining © 2021.