SABTU, 29 Januari 2021, waktu kerja Gubernur Ali Mazi di Kota Baubau dan Kabupaten Buton, diisi dengan mengunjungi sejumlah proyek pembangunan yang memasuki persiapan pengerjaan atau yang sedang berjalan.
Pagi hari dimulai dengan mengunjungi lokasi pembangunan patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) yang menurut rencana akan diberdirikan di sudut kanan Alunalun Kotamara, bersebelahan dengan Pelabuhan Jembatan Batu, menghadap langsung arah Utara.
Kotamara merupakan kawasan baru yang dibangun tahun 2010 oleh Pemkot Baubau. Kawasan ini merupakan reklamasi pantai, memanjang dari Kelurahan Nganaumala, hingga ke Kelurahan Wameo, Kecamatan Batu Poaro. Sebagai sebuah kawasan kota baru, lokasi Kotamara dipilih sebagai titik utama pendirian monumen/patung Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi.
Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2019.
Kapasitas Bandara Betoambari Akan Ditingkatkan
Seusai mengunjungi site patung Pahlawan Nasional, Gubernur Ali Mazi menuju Bandar Udara Betoambari Baubau. Dalam rencana pembangunannya, Bandara Betoambari akan ditingkatkan kapasitasnya agar mampu melayani penerbangan domestik berskala menengah dan besar. Bandara berkode BUW (dari IATA/International Air Traffic Association), dan berkode WAWB (dari ICAO/International Civil Aviation Organization), ini berada pada ketinggian 32 mdpl, dengan arah 04/22, dan memiliki landasaan pacu aspal sepanjang 1.950 meter dengan lebar 45 meter.
Sebagai bandara perintis yang dibangun pada tahun 1976, Bandara Betoambari kembali diaktifkan tahun 2001 setelah kapasitas landasannya ditingkatkan. Gubernur Ali Mazi di akhir tahun 2003 mengupayakan agar bandara ini masuk dalam rute penerbangan swasta Nasional. Kini, dalam sepekan, tiga penerbangan sudah melayani bandara ini oleh tiga maskapai Nasional, antara lain: Citilink (rute Baubau-Ambon-Kendari-Makassar); Wings Air (rute Baubau-Kendari-Makassar); dan TransNusa (rute Baubau-Makassar).
[GALERI FOTO] Meninjau Lokasi Proyek di Kota Baubau dan Pasarwajo
Di Bandara Betoambari, Gubernur Ali Mazi meminta panjang landasan pacu pesawat dapat diperpanjang lagi hingga 3.000 meter dengan lebar 60 meter sehingga pesawat jenis Air Bus bisa masuk Baubau.
“Kalau cuma dilewati pesawat-pesawat kecil kapan mau untung? Jadi harus bisa dilewati pesawat sekelas Airbus, sehingga minimal jemaah haji bisa diberangkatkan melalui Baubau. Itu salasatu yang kita perjuangkan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Selain peningkatan permintaan jadwal penerbangan, peningkatan kapasitas bandara ini memenuhi syarat masuknya sejumlah maskapai sebagai salasatu rute penting berikutnya.
Tona Suspension Bridge Terpanjang di Asia Tenggara
Sebelum menuju Palabusa untuk melihat lokasi main point Pembangunan Jembatan Tona (Buton-Muna), Gubernur Ali Mazi menyempatkan singgah ke Palagimata, kawasan Kantor Walikota Baubau.
Jembatan Tona adalah jembatan yang direncanakan pembangunannya sejak 2003 dalam master plan infrastruktur SMS – Sultra Raya 2020, diperiode pertama Gubernur Ali Mazi (2003-2008). Dalam master plan infrastruktur ini, selain Jembatan Tona, juga ada Jembatan Teluk Kendari, Bandar Udara Haluoleo, Kawasan Perkantoran Gubernur Sultra, Masjid Al-Kautsar Kendari, Bandara Tangketada (Kolaka), Bandara Matahora (Wakatobi), Tugu Persatuan Sultra), termasuk merintis Kawasan Pariwisata Toronipa.
Jembatan Tona akan membentang di atas Selat Buton yang diapit Pulau Buton dan Pulau Muna. Selat Buton adalah jalan pintas perlintasan Baubau-Benoa-Bitung. Di perlintasan (terusan) ini, terdapat area karang yang timbul setinggi daratan utama yang kini dikelola sebagai area wisata Batu Sori.
Pendanaan dan konstruksi Jembatan Tona akan dilakukan oleh PUPR, dan kini sedang menunggu hasil review desain yang direncanakan rampung bulan April 2021. Perampungan ini termasuk pembebasan 70 hektar lahan yang akan digunakan sebagai jalan pendekat (oprit), rest area, wisata laut, fasilitas umum, dan kantor pengelola. Jalan pendekat akan dibangun di sisi Pulau Muna (Baruta, Kabupten Buton Tengah), dan di sisi Pulau Buton (Palabusa, Kota Baubau).
Pemkab Buton Tengah telah menyatakan dukungan penuh dan juga telah melalukan pembebasan lahan. Sementara Pemkot Baubau telah pula menyiapkan anggaran sebesar Rp.4 miliar untuk pembebasan lahan.
Didampingi Walikota Baubau AS. Thamrin dan Kadis SDA dan Bina Marga Prov. Sultra Abdul Rahim, Gubernur Ali Mazi melakukan tinjauan menyeluruh di sekitar main point Jembatan Tona.
“Tujuannya untuk menyatukan seluruh wilayah di Sulawesi Tenggara. Pemerintah Pusat (PUPR, —red.) sangat serius merealisasikan infrastruktur ini, sehingga tentu saja, kita di daerah juga harus sama seriusnya. Dukungan finansial dan bantuan moril dari Pemerintah Pusat sangat patut disyukuri,” jelas Gubernur Ali Mazi.
Setelah dikalkulasi bersama oleh Pemprov. Sultra dan Bappenas, kata Gubernur Ali Mazi, pembangunan Jembatan Tona diestimasi sebesar Rp.1,4 triliun yang diambil dari APBN 2021. Proses konstruksinya dimulai tahun 2021, dan direncanakan rampung sepenuhnya pada tahun 2022. “Rampungnya infrastruktur ini akan menarik masuknya investasi, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat akan sangat luar biasa,” kata Gubernur Ali Mazi.
Setelah tahapan Detail Engineering Design selesai, pemerintah daerah sudah bisa ke tahapan berikutnya yakni evaluasi pengadaaan lahan. Saat rampung nanti, Jembatan Tona benar-benar menghubungkan tujuh kabupaten/kota di Sultra, antara lain: Kota Baubau, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Muna Barat.
Sebagai informasi, konstruksi Jembatan Gantung (suspension bridge) Tona, bukan yang pertama kali digunakan di Indonesia. Sebelumnya telah ada Jembatan Gantung Situ Gunung di Sukabumi, Jawa Barat. Jembatan Tona adalah jembatan bersuspensi dengan konstruksi masif pertama di Indonesia yang dapat dilalui kendaraan berat, dengan kepadatan lalu lintas terukur, serta menjadi jalan penghubung dua pulau besar. Jembatan Tona akan dimasukan sebagai Jalan Negara/Nasional.
Kontruksi suspension brigde untuk Jembatan Tona digunakan karena kedalaman alur laut Selat Buton. Penggunaan teknologi suspension bridge juga bukan yang tercanggih. Teknologi ini sudah digunakan sejak awal tahun 1800-an. Longjiang Brigde sepanjang 2,4 kilometer yang membentang di atas Sungai Longjiang, Provinsi Yunnan, Tiongkok, adalah jembatan gantung terpanjang dan terbesar di Asia. Sedangkan Jembatan Gantung terpanjang di dunia adalah Akashi Kaikyo Bridge di Jepang, dengan bentang sepanjang 3,9 kilometer.
Bertemu Ayahanda H. La Ode Ali Bina
Perjalanan kerja Gubernur Ali Mazi berlanjut ke Pasarwajo, ibukota Kabupaten Buton. Kali ini, Gubernur Ali Mazi hendak nyekar lebih dulu ke makam ayahanda beliau, H. La Ode Ali Bina, yang wafat tahun 1983, dan mengunjungi Mesjid Ali Bina yang beliau dirikan di atas bukit menghadap ke teluk yang tampak indah dari ketinggian kota Pasarwajo.
Makam H. La Ode Ali Bina berdinding marmer kuning gading berkualitas baik tersebut tampak sangat terawat. Cungkup makam pun terbuat dari bahan yang sama. Untuk memberi ruang dan waktu pribadi, para ajudan dan anggota pengamanan tertutup memilih mundur dan membiarkan Gubernur Ali Mazi bertafakur di momen yang sangat pribadi tersebut. Cukup lama beliau khusyuk mengirimkan doa untuk ayahanda, sebelum kemudian menyiram air ke pusara H. La Ode Ali Bina.
Untuk mengenang ayahandanya, Gubernur Ali Mazi mendirikan sebuah mesjid megah yang masih dalam proses penyelesaian. Mesjid Ali Bina tepat berada di perbukitan di belakang Malige Daonawajo, Rumah Jabatan Bupati Buton di Pasarwajo. Direncanakan masjid ini akan memiliki kubah indah dengan sejumlah pilar berlapis marmer hitam. Akan ada sejumlah fasilitas ibadah di sekitar masjid yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1.500 meter per segi itu.
Masjid Ali Bina akan menjadi mesjid kedua dan terbesar setelah Masjid Raya Pasarwajo di tengah kota Pasarwajo.
Diskusi Mengawali Kunker Kabupaten Buton
Mengawali kunjungan kerjanya di Pasarwajo, Gubernur Ali Mazi disambut acara Ramah Tamah oleh Bupati Buton La Bakry di Malige Daonawajo. Acara digelar sederhana dan praktis di beranda Rujab Bupati Buton yang diresmikan Gubernur Ali Mazi, pada 24 April, 17 tahun silam. Gubernur Ali Mazi dan Bupati La Bakry duduk diapit para pejabat Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.
Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang akrab tersebut, mengenai antara lain: kesiapan Kabupaten Buton menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi (PORProv) Sultra Tahun 2022, pencalonan Kabupaten Buton sebagai tuan rumah Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tahun 2021 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). JPI 2021 ini akan diikuti oleh 500 duta pemuda perwakilan dari 34 provinsi; pembangunan Gedung Ekspose Buton; fasilitas pendidikan; dan progres agenda Kunjungan Tim Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) untuk Asbuton.
Seluruh keputusan dan kesepatan yang diperoleh dalam pertemuan tersebut tidak akan disampaikan dalam laporan kejubiran ini. []
Ilham Q Moehiddin
Jubir Gubernur Sulawesi Tenggara
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021