SEBELUMNYA, kesiapan kegiatan itu sudah dipastikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., selaku Ketua Panitia Vaksinasi Merdeka. Vaksinasi ini juga dirangkaikan dengan pembagian sembako.
Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., Wakil Ketua Panitia Vaksinasi Merdeka, mengatakan bahwa salasatu tujuan Vaksinasi Merdeka ini dilakukan secara massal adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap upaya nyata Pemerintah Sultra dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Provinsi Sultra.
“Sesuai harapan Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, SH., bahwa salasatu cara untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yakni dengan vaksinasi. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran seluruh masyarakat akan pentingnya melakukan vaksinasi,” ucap Asrun Lio, yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, ini di Posko Terpadu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sultra,.
Vaksinasi: Antuasme Masyarakat Tinggi
Asrun Lio melanjutkan, bahwa tahapan berikutnya untuk menekan penyebaran virus Covid-19 yakni tetap menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat, “Meskipun telah vaksinasi. Mengingat, cara kerja vaksin yang disuntikan ke dalam tumbuh untuk melawan virus, butuh proses dalam meningkatkan pertahanan tubuh.”
Sasaran Progran Vaksinasi Merdeka yang dilaksanakan pada hari Senih, 16 Agustus 2021, ini adalah masyarakat umum dengan berbagai latar belakang sosial
“Antuasme masyarakat begitu tinggi. Pelayanan sampai harus dibatasi 1.500 orang, baik itu vaksin pertama maupun vaksin kedua, dengan membawa KTP/KK serta Kartu Vaksin. Namun, sebenarnya target jumlahnya tanpa batasan sebab semakin banyak yang mendaftar maka semakin baik. Kami (Pemerintah Daerah, red.) akan menindaklanjutinya pada pelayanan vaksin berikutnya,” terang Asrun Lio.
Khusus untuk vaksinasi pada tanggal 16 Agustus 2021 tersebut, secara kuota 1.500 telah terpenuhi. Sebab Pemprov Sultra juga masih menunggu tambahan vaksin dari Pemerintah Pusat yang akan segera tiba.
“Meskipun demikian, masyarakat tetap bisa datang secara langsung, walau untuk untuk mendaftar. Karena kegiatan vaksinasi bukan hanya saat momentum kemerdekaan saja, namun juga dilaksanakan secara reguler. Jadi masyarakat yang belum terdaftar secara online, bisa datang langsung ke posko untuk mendapatkan pelayanan informatif dan tindakan vaksinasi selanjutnya,” kata Asrun Lio secara gamblang.
Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Nur Endang Abbas menjelaskan, bahwa pelaksanaan Vaksinasi Merdeka tersebut telah mencapai 100% pada kesempatan tersebut..
“Jadi Vaksinasi Merdeka ini merupakan kerjasama Pemprov Sultra bersama Satgas Covid-19 Sultra, TNI, Polri, Bank Indonesia, dan Kementerian PUPR di Jakarta. Mengingat Kementerian PUPR mengarahkan agar seluruh balainya mengadakan baksos, selain juga telah melaksanakannya sendiri, juga berkoordinasi dengan Pemprov Sultra,” jelas Sekprov Sultra Nur Endang Abbas.
Pembagian 400 paket sembako akan diselingkan dalam Vaksinasi Merdeka ini.
“Kegiatan ini merupakan upaya Pemprov Sultra memutus sama sekali mata rantai virus Covid-19, sekaligus sebagai upaya intervensi guna mempercepat pencapaian herd immunity (kekebalan kelompok) di Provinsi Sultra, dengan mendorong keterlibatan semua instansi,” terang Sekprov Nur Endang Abbas lagi.
Herd immunity adalah perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit menular yang terwujud ketika sebuah populasi memiliki kekebalan baik lewat vaksinasi maupun imunitas yang berkembang dari infeksi sebelumnya.
Sekprov Nur Endang Abbas mengakui, untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di Sultra, Pemprov Sultra di bawah komando Gubernur Ali Mazi bersama Wagub Lukman Àbunawas, telah melakukan semua upaya, mulai dari pembagian sembako, penguatan ekonomi melalui transfer dana ke rekening penerima, hingga kegiatan vaksinasi seperti yang sudah dilakukan dalam peringatan HUT RI ini.
Sekprov Sultra Nur Endang Abbas menambahkan, saat ini Provinsi Sultra berada pada posisi ketiga untuk pelaksanaan vaksin di wilayah Sulawesi.
Gubernur Ali Nazi bersama TNI – Polri dan berbagai pihak terkait, terus mendorong peningkatan kegiatan vaksinasi, guna membentuk herd immunity. Sehingga dengan sendirinya masyarakat memiliki kekebalan serta secara keseluruhan wilayah Sultra bisa terbebas dari virus.
“Semoga dengan upaya intervensi vaksinasi ini, selain bisa menempatkan posisi Provinsi Sultra pada peringkat atas dalam upaya pencegahan virus atau capaian vaksinasi, juga secara umum bisa membentuk herd immunity di masyarakat,” harap Sekprov Nur Endang Abbas. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021.