GUBERNUR Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menerima kunjungan para pemangku kepentingan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Gubernur Ali Mazi ditemani Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., dan sejumlah pemangku kepentingan di Disdikbud Sultra.
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan dari program transformasi sekolah yang ada sebelumnya. Dalam peluncuran Program Sekolah Penggerak, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., menerangkan bahwa kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini.
Program Sekolah Penggerak merupakan: 1) program kolaborasi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah di mana komitmen Pemda menjadi kunci utama; 2) memerlukan intervensi yang dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan pemerintah daerah; 3) program yang ruang lingkupnya mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan swasta.
[GALERI FOTO] Kunjungan Dirjen PAUD Dikdasdikmen Kemendikbud
Selanjutnya, 4) pendampingan program dilakukan selama tiga tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri; dan 5) program yang dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak.
Kepada para pendidik, Mendikbud mengatakan, bahwa program ini akan mempercepat transformasi pendidikan di daerah. Menurutnya sangat penting adanya tempat untuk saling berkonsultasi merujuk pada kearifan lokal masing-masing daerah sehingga sekolah lebih terinspirasi dalam melakukan perubahan. Sekolah penggerak bisa mementor sekolah di sekitarnya dan Sekolah Penggerak akan diberikan sumber daya pendukung. Antar daerah akan saling belajar, karena semangat program ini bukan kompetisi melainkan kolaborasi.
Menyambut hal itu, Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), memberi dukungan terhadap program Sekolah Penggerak melalui kebijakan berikut. 1) Pemda segera memahami konsep program Sekolah Penggerak secara menyeluruh; 2) membuat kebijakan daerah sebagai tindak lanjut untuk mendukung program Sekolah Penggerak dengan berpedoman pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan Kemendikbud; 3) dinas terkait segera memetakan kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Penggerak; 4) tidak merotasi kepala sekolah, guru, dan SDM lainnya selama minimal empat tahun (khusus untuk sekolah negeri) di Sekolah Penggerak.
Ini perlu kolaborasi, pembinaan dan pengawasan di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk itu diharapkan Kemendikbud segera menetapkan kriteria sehingga daerah bisa segera menyesuaikan kebijakannya dengan program yang dimaksud.
Berikut ini adalah pernyataan para pemimpin daerah yang mendukung program Sekolah Penggerak.
Gubernur Ali Mazi yang mendukung Sekolah Penggerak karena dapat mengakselerasi sekolah-sekolah satu sampai dua tahap lebih maju dalam waktu tiga tahun.
Bersama seluruh jajaran berkomitmen untuk memperkuat dukungan anggaran serta akan mengawal agar tidak terjadi mutasi pada kepala sekolah dan guru yang ditunjuk sebagai Sekolah Penggerak demi kelancaran dan keberlangsungan program ini. Program Sekolah Penggerak dapat mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan berkarakter.
Gubernur Ali Mazi menyambut gembira atas penetapan percepatan peningkatan SDM manusia, percepatan mutu pembelajaran dapat meningkat dengan melaksanakan program Sekolah Penggerak.
Senada dengan itu, optimistisme bahwa program ini akan menghadirkan generasi emas di masa yang akan datang dan menghadirkan putra putri Indonesia yang memiliki jiwa dan semangat Pancasila.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ali Mazi menyampaikan apresiasinya atas peluncuran program Sekolah Penggerak. Besar harapan saya (program ini) bisa jadi penutup lubang pada jembatan keilmuan yang kembali menghubungkan guru dengan siswa, menghubungkan sekolah dengan orang tua.
Gubernur Ali Mazi menilai bahwa program Sekolah Penggerak sangat bagus. Konsep ini menurutnya akan mengoptimalkan kemampuan orang tua, guru, tokoh masyarakat, pengamat, atau tokoh pendidian dan lainnya. Mengingat banyak pihak di ekosistem pendidikan yang merasa kesulitan menjalankan proses pembelajaran di masa pandemi.
“Tapi konsep saja tidak cukup. Program sekolah penggerak ini mesti segera kita eksekusi bersama dan Sulawesi Tenggara siap merealisasikannya dengan beberapa penyesuaian berdasar kearifan lokal,” kata Gubernur Ali Mazi. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021 dan Ari Ardiansyah © 2021