MOMENTUM DALAM kolase foto ini, sesungguhnya terjadi pada Sabtu pekan lalu (18 Juli 2020) malam. Di tanggal itulah, Bapak H. Ali Mazi, SH., dan Ibu Agista Ariany, SE., menjemput kebahagiaan dan kesyukuran atas 20 TAHUN PERNIKAHAN. Tanpa sepengetahuan beliau berdua, para sahabat, kerabat dan relasi mempersembahkan acara syukuran sederhana untuk menyatakan kebahagiaan di hari istimewa itu.
Sesungguhnya ada kecemasan untuk memperlihatkan banyak momen syukur pada malam itu. Kami mencemaskan tanggapan publik. Kami tak ingin publik mengekspresikan dengan cara berbeda dari maksud luhur di balik kesyukuran itu. Kemudian kami memutuskan untuk menampilkan kesederhanaan ini, dan berharap publik Sultra mampu memakluminya. Bagaimana pun rasa syukur harus disampaikan, sebab hanya dengan sikap sedemikian itu kita menjawab hikmah Allah SWT., atas usia, rezeki, dan persaudaraan dalam silaturahmi dengan cara yang pantas.
Acara syukuran atas ULANG TAHUN PERNIKAHAN KE-20, Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany, tentu dilakukan dengan cara sederhana. Jamuan makan malam dengan menu tradisional yang dihadiri oleh kerabat, sahabat, dan relasi. Acara telah berlangsung kurang lebih 10 menit, ketika Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany memasuki ruangan. Sedianya ini sebagai kejutan sederhana buat beliau berdua, namun keriangan para penyusun acara membuat “rahasia kecil” di Aula Serbaguna Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, itu bocor kepada beliau berdua.
Acara ini memang sederhana. Awak media bahkan tidak diundang secara resmi. Bagaimana pun, suasana pandemik masih membayangi, sehingga panitia kecil yang dibentuk itu tidak ingin mengambil resiko. Semua undangan harus mematuhi protokol kesehatan, dengan memeriksakan kondisi tubuh di pos pemeriksaan di halaman Rujab yang diawasi Satpol-PP dan awak medis dari RSUD Pemprov Sultra. Undangan diberi masker dan hand sanitizer disediakan di setiap meja dan di sudut ruang agar mudah dijangkau.
Meja perjamuan pun ditata apik dengan penganan tradisional dan buah yang mudah diperoleh di Pasar Buah Kota Kendari. Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany memang tidak ingin bermewah-mewah. Bagi beliau berdua yang penting rasa syukur bisa disampaikan. Ucapan selamat dan doa bagi kesehatan beliau berdua sungguh lebih dari cukup.
Setelah memasuki ruangan, Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany berjalan di antara undangan untuk menyapa dan mengucapkan selamat datang ke setiap undangan yang hadir. Kerabat beliau berdua tampak hadir.
Terlihat Ibu Hj. Wa Nazia, ibunda tercinta Bapak Ali Mazi; dan Bapak Yunus Edi Bombay, ayahanda tercinta Ibu Agista Ariany. Wajah beliau berdua tampak sangat bahagia. Dikarenakan usia, para sepuh yang sangat dihormati ini, tak bisa berlama-lama mengikuti acara. Beliau berdua berpamitan dan para cucu segera siap mengantar. Sang cucu, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., menggamit tangan ibunda Hj. Wa Nazia hingga ke dalam mobil.
Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany kemudian menyempatkan diri naik ke atas panggung untuk sekali lagi mengucapkan terimakasih atas tergelarnya acara syukuran ini. Ketika bercerita mengenai pengalaman selama 20 tahun membina keluarga, sesakali Bapak Ali Mazi menggoda dan membuat Ibu Agista Ariany tersipu. Kebahagiaan mereka kian lengkap saat empat dari enam putra-putri mereka hadir ke atas panggung.
Putri pertama, Eka Magda Febriani dan putra kedua Aldo Muhammad Hakim, tidak sempat hadir dikarenakan jarak tinggal dan kendala penerbangan. Eka Magda Febriani kini tinggal di Jerman bersama suaminya Mirko Dietrich. Sedangkan Aldo Muhammad Hakim mendapat kendala penerbangan sehingga tak bisa tiba di Kendari tempat waktu. Maka yang hadir malam itu, adalah Alvin Akawijaya Putra, Alfian Taufan Putra, Ayla Shakira Putri, dan si bungsu Alvito Martciano Darmawan.
Setelah memperkenalkan putra-putrinya, Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany, didaulat oleh para undangan untuk berduet membawakan satu-dua lagu. Kemudian para undangan bergantian naik ke panggung untuk mengucapkan kesyukuran dan selamat sembari menyumbang satu lagu buat segenap yang hadir.
Tidak seperti kebanyakan acara seremonial yang kaku, acara syukuran malam itu berlangsung sangat akrab. Setiap orang berkesempatan mengucapkan rasa syukur dan selamat secara pribadi kepada Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany dari jarak yang disyaratkan dalam protokol kesehatan. Seperti sudah bisa ditebak, hidangan menu tradisional Sultra dan Gorontalo, ternyata sangat memenuhi ekspektasi para undangan. Selain rasanya yang enak, tentu punya arti tersendiri jika disantap bersama-sama. Serasa berada di kampung halaman.
Malam itu acara berakhir tepat pukul 23.00 WITA. Kebahagiaan terpancar dari wajah Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany, serta seluruh undangan yang hadir. Betapa kesederhanaan mampu membawa kearifan dalam silaturahmi yang akrab.
SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN KE-20 (2000 – 2020)
Insya Allah Bapak Ali Mazi dan Ibu Agista Ariany serta putra-putri beliau berdua, selalu dikaruniai kesehatan dan usia yang panjang, diberkahi kebahagiaan dan kesabaran. Menjadi pemimpin/khalifah yang adil bagi seluruh rakyat Sulawesi Tenggara. []
Amin Allahumma Amin.
*) Foto-foto: JGS/Frans Patadungan © 2020