GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., hadir secara langsung di acara peluncuran Program Literasi Digital Nasional dengan tema Indonesia Makin Cakap Digital. Peluncuran program Nasional ini dilaksanakan bertepatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021, bertempat di Gelora Bung Karno, Jakarta, dan ditayang-luaskan secara serentak di 16 stasiun televisi.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 350.000 peserta daring dan 1.000 peserta luring dari 514 kabupaten dan kota se-Indonesia.
Sesungguhnya, acara ini tidak terjadwal dalam daftar protokoler Kegubernuran Sultra. Gubernur Ali Mazi sejak dua hari lalu berada di Jakarta untuk kegiatan keluarga. Maka, secara khusus, Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika RI —sekaligus sahabat dan relasi di Partai Nasional Demokrat— mengundang Gubernur Ali Mazi untuk bersama-sama menghadiri dan membuka pameran pencapaian digital Indonesia di ajang Literasi Digital Nasional tersebut.
Program Literasi Digital Nasional ini diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, seusai menyampaikan sambutan secara virtual mengenai Percepatan Transformasi Digital Nasional khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital. Selain tuan rumah, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate, Gubernur Sultra Ali Mazi, hadir pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek RI) Nadiem Anwar Makarim, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan.
Gubernur Ali Mazi secara khusus menyampaikan dukungan dan apresiasi atas diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional. Program tersebut menjadi salasatu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya pikir masyarakat, yang sekaligus meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
“Karena diundang secara khusus oleh sahabat saya, Johnny G. Plate, sekaligus saya meminta bantuan serta dukungan kepada Menteri Kominfo RI agar Program Kota Cerdas (Smart City) di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat diadakan. Program Literasi Digital Nasional ini gagasan luar biasa untuk meningkatkan daya pikir dan daya saing masyarakat Indonesia,” kata Gubernur Ali Mazi.
Seusai peluncuran, Menteri Johnny G. Plate bersama Gubernur Ali Mazi, Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan, serta influencer Literasi Digital Nasional Nicholas Saputra, mengunjungi sejumlah gerai yang mempresentasikan Empat Pilar Literasi Digital Indonesia, yakni Digital Ethics (Etika Digital), Digital Safety (Keamanan Digital), Digital Skill (Keterampilan Digital), dan Digital Culture (Budaya Digital), sekaligus menggelar jumpa pers.
Jumpa pers itu dihadiri Menkominfo Johnny G. Plate, Gubernur Sultra Ali Mazi, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahrildan, serta Nicholas Saputra.
Inisiasi 48 Kota Cerdas
Dalam jumpa pers tersebut, Menkominfo RI telah menggandeng kepala daerah di 48 wilayah untuk menginisisasi lahirnya Kota Cerdas (Smart City) Indonesia.
Inisiasi Program Kota Cerdas tersebut berupa penandatanganan kesepakatan dengan 48 Wali Kota dan Bupati dari Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional (KPPN) dan Kawasan Ibu Kota Negara (KIKN) baru. Kota Cerdas telah dicanangkan oleh Kemenkominfo RI sejak tahun 2017 dengan terdaftarnya sekitar 100 kabupaten/kota yang ikut dalam program.
Melanjutkan gagasan kota yang terintegrasi, di tahun 2021, melalui penandatanganan MoU antara Kemenkominfo RI (diwakili oleh Dirjen Aptika Samuel A. Pangerapan) dengan para kepala daerah di 48 kota dan kabupaten menjadi penanda kelanjutan Program Kota Cerdas.
Program Kota Cerdas memiliki enam pilar utama yaitu Smart Governance (Pemerintahan Cerdas), Smart Branding (Pencitraan Cerdas), Smart Economy (Ekonomi Cerdas), Smart Living (Hidup Cerdas), Smart Society (Masyarakat Cerdas), dan Smart Environment (Lingkungan Cerdas). Tentunya gagasan ini akan menguatkan Indonesia dalam memajukan sektor digital.
Inisisasi Kota Cerdas juga menjadi langkah Pemerintah Pusat untuk memberikan panduan bagi para pengelola Pemerintah Daerah mengoptimalisasikan penggunaan teknologi sehingga pelayanan masyarakat semakin baik. Menurut data, pada 2021, ada 98,2 persen penduduk usia produktif di Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar.
Menurut interpretasi Menteri Johnny G Plate, masyarakat di perkotaan saat itu sudah semakin mahir menggunakan layanan digital sehingga harus ada penyelerasan sistem yang dapat diakses secara digital untuk pemerintahan dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
Dari 48 kabupaten/kota yang terpilih dalam inisiasi Kota Cerdas di tahapan ini, ada empat kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, yakni Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Konawe Selatan. Bersama 44 kabupaten/kota lainnya di Indonesia, secara bersamaan melakukan penandatanganan virtual Nota Kesepakatan tentang Implementasi Gerakan Kota Cerdas dengan Ditjen Aptika Kemenkominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan.
Menkominfo Johhny G. Plate dan Gubernur Ali Mazi ikut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Menkominfo RI Johnny G. Plate mengatakan bahwa Gerakan Kota Cerdas bagi pemerintahan di daerah sebagai optimalisasi penggunaan teknologi demi peningkatan pelayanan masyarakat dengan efisiensi waktu dan efektivitas pelayanan publik yang didukung kolaborasi dan sinergi antar instansi pemerintah. “Penandatanganan MoU ini bersama 48 kab/kota se-Indonesia untuk menjamin kolaborasi lintas sektor dan memastikan implementasi master plan masing-masing wilayah berjalan lebih cepat,” jelas Menteri Johnny G. Plate.
Daerah-daerah tersebut masuk dalam Gerakan Kota Cerdas berdasarkan rencana strategis Kemenkominfo RI seluruhnya berada pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional (KPPN) dan Kawasan Ibu Kota Negara (KIKN).
Gubernur Ali Mazi menyatakan apresiasi tinggi atas terpilihnya empat kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara dalam Program Kota Cerdas. “Program ini dapat secara menyeluruh mendorong kepariwisataan di Sulawesi Tenggara, serta dapat mempercepat dan menjamin kepercayaan pelayanan kepada masyarakat. Digitalisasi pelayanan akan menutup celah pungli,” jelas Gubernur Ali Mazi.
Selain di 33 provinsi lainnya, Peluncuran Program Literasi Digital Nasional juga diikuti secara virtual oleh Pemprov Sultra. Peluncuran program tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sultra Dr. H. Lukman Abunawas, SH., M.Si., Sekretaris Daerah Prov. Sultra Nur Endang Abbas, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Kepala Balitbang Prov. Sultra Sukanto Toding, Bupati Buton La Bakry, Sekda Kota Kendari Nahwa Umar, dan Sekda Kota Baubau Rony Muchtar.
Dalam sambutannya, Wagub Lukmas Abunawas menyampaikan bahwa program yang diluncurkan Kemenkominfo sejalan dengan visi dan misi Pemerintahan Provinsi Sultra Periode 2018-2023, Sultra Emas, pada misi ketiga, yakni mewujudkan birokrasi pemerintahan yang modern, tata kelola pemerintahan yang baik, serta peningkatan kapasitas pemerintahan kecamatan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan pemerintahan.
Presiden Joko Widodo: Dorong Masyarakat Makin Cakap Digital
Pada momentum Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2021, ini Presiden RI Ir. H. Joko Widodo secara resmi meluncurkan Program Literasi Digital Nasional. Program ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia digital.
Presiden Joko Widodo berharap bahwa gerakan ini akan menggelinding dan terus membesar, dapat mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program yang telah diinisiasi Kemenkominfo sejak tahun 2017 tersebut. Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional tersebut. “Literasi digital adalah kerja besar, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital,” ucap Presiden Joko Widodo.
Menurut Presiden Joko Widodo, tantangan di ruang digital saat ini semakin besar, di antaranya ditandai dengan terus bermunculannya konten-konten negatif dan meningkatnya kejahatan di ruang tersebut. Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ditekankan pula upaya untuk terus meminimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif adalah kewajiban bersama. “Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, dan menyerukan perdamaian,” tegas Presiden Joko Widodo.
Keberadaan koneksi digital harus dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas. Perbanyak UMKM onboarding ke platform e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program Literasi Digital adalah sebuah keharusan di tengah semakin intensifnya penggunaan internet oleh masyarakat. Saat ini, setidaknya, ada 196,7 juta warganet di Indonesia. Potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2025 mendatang.
Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi telah mendapatkan penghargaan Internasional World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2020. GNLD Siberkreasi dinobatkan sebagai Winner dari Action Lines WSIS C4 Capacity Building yang terkait dengan pemenuhan tujuan SDGs Goal 4: Quality Education.
Pada tahun 2021, Program Literasi Digital Nasional direncanakan akan diselenggarakan setidaknya melalui 2.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu digital ethics, digital safety, digital skill, dan digital culture.
Di setiap tahunnya, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra
*Foto: JGS/Humas Kemenkominfo © 2021; Ewit © 2021.