• Contact
  • Home 1
Sunday, September 24, 2023
  • Login
No Result
View All Result
sgj10.com
  • BERANDA
  • SIARAN PERS
  • INFORMASI
  • ARTIKEL
  • FOTO
  • TELEVISI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • SIARAN PERS
  • INFORMASI
  • ARTIKEL
  • FOTO
  • TELEVISI
No Result
View All Result
sgj10.com
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Pemindahan Warga Pasarwajo dan Potensi Kebencanaan di Sultra Menjadi Perhatian Penting BNPB-RI

Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyepakati sejumlah langkah awal terkait mitigasi warga Pasarwajo dan sejumlah potensi kebencanaan di wilayah lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara.

by JGS
February 21, 2021
in Siaran Pers
0
[GALERI FOTO] Pertemuan Gubernur Ali Mazi dengan Kepala BNPB-RI Doni Monardo
114
SHARES
602
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

GEMPA DI Laut Flores 7,8 magnitudo pada tahun 1992 ikut mengirimkan tsunami ke Pasarwajo, di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kota di pesisir Teluk Buton itu memang tepat berhadapan dengan Laut Flores (di Barat Daya) dan Laut Banda (di Utara). Gelombang tinggi itu menghantam pesisir dan menyebabkan kerugian materi dalam jumlah besar. Tsunami yang sampai ke pesisir Teluk Buton setinggi 74 cm di atas tanah atau 1,5 meter di atas permukaan laut rata-rata.

Sebelum tsunami tiba, alam memberikan pertandanya; air laut seperti mendidih. Ikan-ikan gelisah menuju permukaan, dan bikin banyak orang berebutan.

Dari Laut Flores hingga ke Pasarwajo, jalaran tsunami tersebut menyebabkan total 2.500 korban jiwa. Kesaksian ini dicatat dalam Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018, terbitan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG: Jakarta, 2019).

Pergerakan bumi di sekitar Pasarwajo juga lumayan masif. Laporan BMKG paling akhir terkait Tanggapan Gerakan Tanah terjadi di Kaongkeokea, Pasarwajo, pada tanggal 8 Juli 2020, pukul 18:36:41 WITA.

Bencana di tahun 1992 itulah yang mendasari tindakan major mitigation yang dilakukan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH. Tidak main-main, untuk menyelamatkan 97.670 jiwa penduduk Kabupaten Buton yang tersebar di tujuh kecamatan —mulai dari Lasalimu hingga Kapontori— opsi pemindahan kota harus dilakukan.

Areal kotabaru Pasarwajo telah disiapkan. Lokasinya lebih tinggi beberapa kali dari batas maksimum capaian gelombang tsunami. Desainnya pun secara bertahap dirampungkan. Namun, untuk memindahkan kota perlu pelibatan semua pihak di tingkat pusat dan daerah, mulai dari Kementerian PUPR, Bappenas, dan lainnya —bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB-RI).

Menindaklanjuti pembicaraan mengenai hal ini dalam kunjungan kerja Kepala BNPB-RI Letnan Jenderal TNI Doni Monardo ke Kendari pada November 2020 lalu, Gubernur Ali Mazi melakukan kunjungan kerja balasan ke Graha BNPB-RI, Jakarta Timur. Gedung ini juga dijadikan Markas Utama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejak 2 Maret 2020.

Dalam pertemuan koordinasi dan konsultatif tersebut Gubernur Ali Mazi bersama Asisten I Setprov. Sultra Basiran, Kepala BNPB Prov. Sultra Muhammad Yusup, dan Danrem 143/HO Kendari Brigjen TNI Jenny A. Siahaan. Sedangkan Kepala BNPB-RI Doni Monardo bersama Inspektur Utama Tetty Saragih, dan Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Fisik Ali Bernardus.

[GALERI FOTO] Pertemuan Gubernur Ali Mazi dengan Kepala BNPB-RI Doni Monardo

Dalam pertemuan tersebut Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo membicarakan pemindahan permukiman warga Pasarwajo di pesisir Teluk Buton, masih akan ditindaklanjuti dengan verifikasi untuk melihat kondisi sesungguhnya yang terjadi di sana dan bagaimana langkah mitigasinya. Verifikasi juga dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak bencana yang ditimbulkan, utamanya dampak tsunami yang dapat terjadi setiap saat, dan juga banjir akibat Rob (red., —Rob adalah naiknya permukaan air laut, atau air laut yang pasang dan menggenangi daratan pada daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut).

Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyatakan bahwa kendati tidak dapat dipastikan kapan, namun kemungkinan tsunami masih akan terjadi di Pasarwajo, atau di pesisir Kabupaten Buton yang menghadap langsung Laut Flores dan Laut Banda.

“Jika suatu daerah pernah dilanda tsunami, maka kemungkinan besar daerah tersebut masih akan menerima impact yang sama, entah kapan,” kata Kepala BNPB-RI Doni Mornado.

Sejumlah usulan Gubernur Ali Mazi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana longsor dan banjir besar tahunan pada tahun 2019 dan tahun 2020, yang terjadi di beberapa kab/kota di Sultra (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan Bombana), juga akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB-RI setelah dilakukan verifikasi tahap awal. “Verifikasi tersebut bertujuan untuk mendeteksi besaran dan dampak bencananya seperti apa,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Aliran Sungai Wanggu juga mendapat perhatian serius Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo. Sedimentasi (proses pendangkalan) yang terjadi di muara sungai ini, ikut menyebabkan pendangkalan pada dasar Teluk Kendari.

Volume sedimen yang masuk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu sebagian besar disumbangkan oleh aktivitas pertambangan dan kegiatan masyarakat di dua kabupaten/kota yang dilalui sungai ini. DAS Wanggu merupakan bagian dari Sungai Lasolo – Sampara, yang secara administratif meliputi Kota Kendari (di Kecamatan Mandonga, Baruga dan Anduonohu), dan Kabupaten Konsel (di Kecamatan Ranomeeto, Moramo dan Konda).

Pertemuan tersebut berhasil mendorong sejumlah keputusan penting terkait kebencanaan di Provinsi Sultra. Kedua belah pihak menjadikan potensi kebencanaan di Sultra sebagai perhatian serius dan harus mendapat penanganan khusus.

“Khususnya pemerintah provinsi. Sebab, potensi kebencanaan ini adalah dampak dari masifnya aktivitas masyarakat yang berada di perlintasan sungai, utamanya areal-areal penambangan dan aktivitas manusia yang tidak bersahabat dengan alam,” demikian Kepala BNPB Prov. Sultra Muhammad Yusup. []

 

Ilham Q. Moehiddin
Jubir Gubernur Sulawesi Tenggara

*Foto: JGS/Frans Patadungan © 2021.

Tags: alibandabanjirbencanaBNPBbutondonigubernurkebencanaanlautmazimitigasimonardopasarwajopemerintahprovinsirobsedimentasisulawesisultrateluktenggaratsunami
JGS

JGS

Juru Bicara Gubernur Sulawesi Tenggara adalah pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur Ali Mazi yang berfungsi menyampaikan berbagai komentar resmi, baik lisan dan tulisan, atas nama gubernur. Dalam nomenklatur resmi Juru Bicara Gubernur dapat disebut sebagai Staf Khusus Komunikasi Gubernur. Saat ini Juru Bicara Gubernur Sulawesi Tenggara dijabat oleh Ilham Q. Moehiddin.

Next Post

[GALERI FOTO] Audiensi Gubernur Ali Mazi dengan Kemenko Marves Luhut Pandjaitan

JGS/Frans Patadungan © 2021
JGS/Frans Patadungan © 2021

FOTO PEKAN INI

JGS/Frans Patadungan © 2021
JGS/Frans Patadungan © 2021

JGS Channel

https://youtu.be/zmID5b01NkE

Recommended

[GALERI FOTO] Rapat Virtual dengan Presiden Joko Widodo Terkait Percepatan Vaksinasi

2 years ago

Gubernur Ali Mazi Menerima Kunjungan Senator Hawaii, Amerika Serikat, Cristoper Kalani Cusman

3 months ago
Infografis: JGS © 2021

BUKU

Penerbit: Settung Publishing © 2019
Penerbit: UHO Press © 2020.
Penerbit: UHO Press © 2021

Dikelola oleh:

KEJUBIRAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

 

Jl. Taman Suropati, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. 93111

PERS

  • Artikel
  • Forum
  • Foto
  • Informasi
  • Siaran Pers
  • Televisi
  • Uncategorized

PEMERINTAHAN

SULTRA EMAS

EKSPOSE AMAN 2020

© 2020-2021 Kejubiran Gubernur Sulawesi Tenggara

No Result
View All Result
  • Home
  • Siaran Pers
  • Informasi
  • Artikel
  • Foto
  • Televisi

© 2020-2021 Kejubiran Gubernur Sulawesi Tenggara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?