PEJABAT (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., membuka Rapat Koordinasi Lanjutan Percepatan Aksesbilitas Wakatobi dan Daerah Lainnya, yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Rabu 27 Juli 2022.
Rapat Koordinasi tersebut dilakukan bertujuan untuk menindaklanjuti secara teknis guna Percepatan Aksesbilitas Angkutan Udara ke Wakatobi dan Daerah Lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara yang dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Prov. Sultra Muhammad Rajulan, Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sultra Belli Harli Tombili, Kepala Bandara Halu Oleo Kendari Benyamin Apituley, Ketua ASITA Sultra Rahman Rahim, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sulawesi Tenggara Hugua dan GIPI Provinsi Sultra.
Hadir juga secara virtual pada rapat koordinasi ini para pejabat Kabupaten Wakatobi, diantaranya Bupati Wakatobi Haliana, anggota DPRD Kabupaten Wakatobi, Sekda Wakatobi La Jumadin, Kepala Bappeda Wakatobi Saediman, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Wakatobi Nur Bahtiar, Kepala Dinas Perhubungan Wakatobi Hariadin, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi Nadar dan Kepala Kantor Kelas III UPBU Matohara Kabupaten Wakatobi Yogi Suradiningrat.
Turut hadir pula secara virtual, diantaranya Sekda Buton Tengah Kostantinus Bukide, Ketua DPRD Buton Tengah Bobi Ertanto, Sekda Buton Selatan La Ode Budiman, Ketua DPRD Buton Selatan La Ode Armada, Sekda Buton La Ode Zilfar Djafar, Ketua DPRD Buton Hariasi Salad, perwakilan Walikota Baubau, Ketua DPRD Baubau Zahari, Kepala Dinas Pariwisata Baubau Idrus Taufiq Saidi, Kepala Dinas Perhubungan Baubau Abdul Karim, Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset dan Pendapatan Daerah Baubau Yulia Widiarti dan Kepala Bandara Betoambari Baubau Nurul Anwar.
Sedangkan peserta dari luar Provinsi Sulawesi Tenggara secara daring pada rakor ini, hadir Asisten Deputi Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar.
[GALERI FOTO] Rakor Lanjutan Percepatan Aksesbilitas Wakatobi
Pemaparan awal, yakni Hitungan Subsidi Pesawat dan Mekanisme Pelaksanaan dari Wings Air yang disampaikan oleh Perwakilan Lion Group, menyatakan bahwa “Ketentuan dan Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Lion Air, diantaranya; Pertama, harga tiket merupakan harga dasar tiket. Kedua, frekuensi penerbanagan dapat ditambah atau dikurangi atas kesepakatan bersama” tutur Perwakilan Lion Group.
Ketiga, menyerahkan jaminan uang deposit sebesar 6 (enam) miliar kepada PT. Wings Abadi. Keempat, PT. Wings Abadi akan melakukan pemotongan langsung dari dana jaminan deposit (top up) bilamana sisa jaminan sebesar Rp500 juta. Kelima, pembayaran dilaksanakan dengan cara transfer bank ke rekening PT. Wings Abadi.
Keenam, PT. Wings Abadi dan Pemerintah Daerah Wakatobi akan melakukan rekonsiliasi data setiap bulannya dengan didahului dengan pengiriman manifest mingguan. Apabila terdapat berbedaan data, maka pihak menyelesaikan perbedaan data tersebut paling lambat dalam waktu 5 (lima) hari dengan meneliti APB (Actual Pesenger Board) dengan manifest.
Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata, dan para tamu hadirin yang telah mengadakan rapat koordinasi.
Menurut Bupati Wakatobi Haliana, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 68 Tahun 2022, untuk Kabupaten Wakatobi , tarif batas atasnya Rp680.000 dengan tambahan 20 persen ditambah jumlah PPN 11 persen, asuransi dan iptek dengan total Rp940.760. Tentu saja ini menjadi angka yang lebih tinggi dari Permenhub. Sesuai dari segi aturan tentu tidak bisa memberikan biaya atau subsidi biaya di atas peraturan pemerintah
“Permintaan Daerah Waktobi, sesuai surat tanggal 8 Juli 2022, berkomitmen memberikan subsidi pada pihak Lion Air Group, ini demi bisa memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan memastikan akses untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Wakatobi. Akan tetapi ada suatu hal, bila menyetujui biaya dan atensi yang lain, maka ada kewajiban untuk melakukan deposito kepada Wings Air dan Lion Air sebanyak 6 (enam) miliar, ini menjadi beban besar di APBD kami, karena saat ini tentu saja alternatif Kabupaten Wakatobi yaitu di APBD Perubahan,” jelas Bupati Waktobi Haliana.
Jadwal pesawat ke Wakatobi, konektifitasnya tidak sesuai dengan jadwal pesawat yang baru tiba di bandara, sehingga para penumpang pesawat ke Wakatobi sering terjadi ketinggalan penerbangan. Ini telah menjadi kendala masyarakat di Wakatobi.
“Penyesuaian tarif harga tiket batas bawah dan batas atas yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk dapat memastikan tarif harga tiket yang berlaku, sehingga dapat membantu kunjungan kerja yang dilakukan di Kabupaten Wakatobi mendatang,” jelas Bupati Wakatobi Haliana.
Menanggapi pernyataan soal tarif subsidi pemerintah, Perwakilan Lion Air Group menyatakan jika biaya pemerintah berjumlah Rp6 (enam) miliar terlalu besar, maka pihak Lion Air Group menawarkan berapa pun kemampuan Pemerintah Wakatobi akan diterima. “Jika merasa 6 miliar terlalu besar dari anggaran pemerintah, silahkan berapa kesanggupannya dan kita coba pikirkan, dan diterjemahkan melalui kesepakatan periodenya berapa lama,” jelas Lion Air Group.
Kepala Dinas Perhubungan Prov. Sultra Muhammad Rajulan, menyampaikan pesan Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH., yang sedang melakukan kunjungan kerja di Buton Tengah dan Muna Barat, menitipkan pesan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara akan mensuport kegiatan yang akan diadakan di Wakatobi dan juga penerbangan di Wakatobi.
Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sultra Belli Harli Tombili, mengatakan Bupati Wakatobi Haliana bersurat dan ditujukan kepada Gubernur Sultra, untuk meminta kepada Gubernur Sultra bisa ikut berpartisipasi dalam mekanisme subsidi yang memiliki dasar. “Kemudian perlu untuk disepakati bersama rute mana yang akan disubsidi dan juga harus memperhatikan kompetitornya, kita harus juga memperhatikan dan membuka kesempatan Airlines yang lain karena jangan sampai ada penawaran yang lebih rendah dari pada Lion Air, agar apabila kita telah memberi kesempatan kepada Airlines yang lain,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sultra Belli Harli Tombili.
Rapat Koordinasi itu menyimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan Kota Baubau dengan didukung DPRD masing-masing, siap dan berkomitmen mengambil langkah-langkag yang diperlukan, termasuk menyiapkan subsidi guna Akselarasi Reaktivasi Penerbangan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara juga siap untuk mengalokasikan subsidi bersama bila kabupaten dan kota memiliki keterbatasan anggaran.
Menindaklanjuti hal teknis terkait mekanisme subsidi berupa jumlah block seat, tarif per seat, frekwensi penerbangan, rute dan jadwal penerbangan, akan dibentuk tim kecil yang dikoordinir oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk mengoptimalkan load factor dan menyediakan pilihan rute multi access ke Wakatobi maka rute alternatif yang diusulkan adalah rute Kendari-Baubau-Wakatobi-Kendari (PP) dan rute Makassar-Wakatobi-Kendari-Wakatobi (PP). []
Ilham Q. Moehiddin
Juru Bicara Gubernur Sultra